Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 02 Februari 2022 | 10:33 WIB
Ilustrasi Dorce Gamalama. Dorce Gamalama sebut dua ulama yang melindunginya di dunia. [Instagram]

SuaraLampung.id - Beberapa waktu belakangan ramai polemik antara Dorce Gamalama dengan sejumlah ustaz mengenai wasiat sang artis.

Wasiat yang menimbulkan polemik itu berisi keinginan Dorce Gamalama dimakamkan secara perempuan.  

Sejumlah ustaz seperti Gus Miftah dan Buya Yahya menanggapi wasiat Dorce Gamalama.

Mereka menyatakan bahwa Dorce harusnya dimakamkan secara laki-laki karena Dorce secara kodrat adalah laki-laki. 

Baca Juga: NU Putuskan 1 Rajab 1443 H Jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022, Bukan Hari Ini

Dorce Gamalama memang dilahirkan sebagai seorang lelaki namun ia melakukan operasi kelamin menjadi perempuan. 

Dorce Gamalama sendiri pernah mengutarakan hanya ada dua ustaz atau ulama yang melindungi dirinya di dunia ini. 

Dua ustaz ini adalah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek.

"Tidak ada lagi dua orang yang melindungi saya di dunia yaitu Gus Dur dan Gus Miek," ujar Dorce Gamalama dalam acara mengenang Gus Dur dikutip dari YouTube CNN Indonesia.

Khusus Gus Dur, Dorce mengaku awal bertemu di Surabaya, Jawa Timur di acara yang digelar Khofifah Indar Parawansa. 

Baca Juga: Viral! Nyamar Jadi Jemaah, Pertemuan Habib Novel Alaydrus dengan Buya Yahya Bikin Warganet Baper

Dari situ, Dorce terus mengikuti perkembangan Gus Dur sampai terpilih menjadi Ketua Umum PBNU.

Sampai pada suatu waktu, Gus Dur mengundang Dorce makan di rumahnya.

"Beliau menasehati tapi tidak oh transgender. Gus Dur tidak pernah bicara itu. Gus Dur tahu siapa saya. Terserah orang mau bilang apa, saya bilang saya punya anak yatim, dia semakin kagum," ujar Dorce. 

Dorce menganggap Gus Dur adalah gurunya. 

"Saya melihat Gus Dur tidak melihat saya sebagai orang tanda kutip. saya juga jadi manusia ga kepengen jadi perempuan jadi-jadian yang lebai. Saya ga mau. tetap saya adalah manusia dengan segala kekurangannya," kata Dorce. 

Biar sebagai transgender, Dorce mengaku kini diakui masyarakat. Di Pengadilan Surabaya statusnya sebagai perempuan.

"Tapi nanti gimana ke Atasnya (Tuhan) biarlah kata Gus  Dur Wes karepe Gusti Allah," ucapnya. 

Menurut Dorce, Gus Dur ga pernah bilang kenapa dirinya memilih jadi transgender.

"Terserahlah orang mau ngomong apa yang penting saya baik sama orang. Mau neraka mau surga itu urusan Allah. Tapi jujur saya tidak pernah didiskriminasi.  Dia menganggap saya sebagai perempuan muslimah," katanya. 

Setelah Gus Dur meninggal, bagi Dorce tidak ada lagi ulama yang seperti Gus Dur yang lebih mengedepankan hati dalam dakwahnya.

"Yang ada ulama sekarang kalo ga haram ya apa lah. Jadi ga sedep. Memang ga nyerang saya. Kalo Gus Dur itu orangnya bisa apa ya punya hati. Seorang guru tidak menggurui orang dengan menjatuhkan orang," kata Dorce. 

Load More