Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 20 Januari 2022 | 18:10 WIB
Ilustrasi Foto udara dari pesawat P-3K2 Orion milik Angkatan Pertahanan Selandia Baru menunjukkan rumah-rumah dan pepohonan tertutup abu di atas Nomuka, Tonga, setelah dilanda tsunami. Folau bertahan hidup dengan berenang di lautan selama 27 jam karena hantaman tsunami di Tonga. [Angkatan Pertahanan Selandia Baru/HO via Reuters]

SuaraLampung.id - Di balik letusan gunung berapi dan tsunami di Tonga, terselip cerita penduduk setempat bertahan hidup ketika bencana terjadi. Dia adalah  Lisala Folau, pria Tonga berusia 57 tahun.

Lisala Foulau bertahan hidup dari hantaman tsunami di Tonga dengan berenang selama 27 jam di lautan pada Sabtu (15/1/2022). Lisala Folau disebut sebagai real life Aquaman alias Aquaman di kehidupan nyata.

Cerita keberanian Folau menjadi viral di akun Facebook dan berbagai media sosial lainnya di Tonga.

"Real life Aquaman", tulis seseorang di Facebook, merujuk pada buku komik dan karakter di film.

Baca Juga: Kisah Aquaman di Dunia Nyata, Pria di Tonga Berenang 27 Jam Usai Tersapu Tsunami ke Lautan

"Legenda," bunyi unggahan lainnya.

Erupsi gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada Sabtu menelan sedikitnya tiga korban jiwa, menyebabkan tsunami, menghancurkan desa, resor dan banyak bangunan, serta memutus jaringan komunikasi di negara berpenduduk sekitar 105.000 orang itu.

Folau adalah warga yang tinggal di Atata, pulau kecil terisolasi yang penduduknya berjumlah sekitar 60 orang.

Dirinya tersapu ke perairan saat gelombang menghantam daratan pada Sabtu sekitar pukul 19.00, katanya saat wawancara dengan kantor media Tonga Broadcom Broadcasting.

Folau mengatakan dirinya sedang melukis rumahnya ketika diberi tahu oleh saudaranya bahwa ada tsunami. Tiba-tiba gelombang menerjang ruangan tempatnya bersantai. 

Baca Juga: Dampak Gunung Meletus di Tonga Terasa hingga AS dan Jepang

Ia lantas memanjat pohon untuk menyelamatkan diri. Namun saat hendak turun, gelombang kembali menyapu dirinya, kata Folau.

"Saya mengambang begitu saja, terbanting-banting oleh gelombang besar yang terus berdatangan," katanya kepada stasiun radio itu.

Folau menuturkan bahwa dirinya terus mengambang dan kemudian perlahan-lahan berhasil berenang sejauh 7,5 km ke pulau utama, Tongatapu. Ia menjangkau pantai setelah 27 jam, sekitar pukul 22.00 pada Minggu (16/1/2022).
 
Reuters tidak dapat menghubungi Folau atau memverifikasi peristiwa tersebut.

Atata, yang berada sekitar delapan kilometer barat laut ibu kota Tonga, Nuku'alofa, atau yang berjarak tempuh 30 menit dengan perahu, hampir seluruhnya luluh lantak akibat tsunami yang menerjang pulau tersebut.

Perahu milik angkatan laut Tonga masih mendeteksi pulau-pulau yang lebih kecil sekaligus mengevakuasi orang-orang ke pulau utama. (ANTARA)

Load More