SuaraLampung.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memberi masukan kepada pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT. Menurut Laiskodat, MUI NTT harus meninggalkan pikiran-pikiran sempit dan sektarian.
Kata Laiskodat, MUI NTT harus membangun cara berpikir yang maju atau progresif dan tidak mengedepankan pemikiran yang terkotak-kotak.
“Kita harus memberikan warna baru bagi Indonesia. Di saat cara berpikir keindonesiaan kita, menurut saya, mulai meredup saat ini, MUI NTT harus bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran lebih progresif. Saya terus dorong para ulama, cendekiawan dan pemerintah di NTT untuk berpikir maju dan visioner,” kata dia saat menerima Pengurus MUI NTT periode 2021-2025 di Ruang Kerja Gubernur di Kota Kupang, Rabu (5/1/2022) dikutip dari ANTARA.
Gubernur mengajak pengurus MUI NTT untuk menanggalkan cara berpikir sempit dengan mengatasnamakan agama dan mendiskreditkan sesama yang lain. Hal seperti itu adalah cara berpikir orang beragama yang hidup dalam gua.
Baca Juga: 40 Warga Kupang Tewas Akibat Kecelakaan
“Orang yang hidup dalam gua itu hidupnya terkotak-kotak. Tidak mau bergaul dengan yang lain. Banyak orang NTT yang masih hidup dalam gua seperti ini. Membangun hidup dalam gua kultur atau budayanya sendiri, hidup dalam gua keagamaannya dan dalam gaya hidup hedonis tanpa bersolider dengan orang lain," ujar dia.
Menurut dia, orang-orang yang hidup dalam gua ini tidak mengenal cara berpikir maju. Contoh cara pikir hidup dalam gua ini, misalnya orang Kristen tidak boleh ucapkan Selamat Idul Fitri kepada orang Muslim dan sebaliknya orang Muslim tidak boleh ucapkan selamat Natal kepada orang Kristen.
Menurut Laiskodat, setinggi-tingginya orang bertakwa dan sedalam-dalamya orang beriman, harus memiliki asas kebermanfaatan atau berguna bagi sesama. Orang beragama itu harus berilmu untuk melahirkan pemikiran-pemikiran berakhlak.
“Pemikiran-pemikiran yang membuat kita cerdas dan maju lahir dari berbagai kelompok dan latar belakang yang berbeda. Tidak muncul dari satu kelompok saja. Dari kelompok barat, timur, garis moderat, garis Katolik, garis reformasi, garis Muslim dan bahkan dari kelompok animisme,” ujar Viktor Laiskodat.
Gubernur juga menaruh harapan besar kepada pengurus baru MUI NTT yang merupakan perpaduan selaras NU dan Muhamadiyah. Juga dengan latar belakang profesi beragam, baik ulama, cendekiawan, birokrat, pengusaha dan berbagai profesi lainnya. Ada juga banyak anak muda di dalamnya.
Baca Juga: Dibuka Tahun Ini, 4 Fakta Unik Sekolah Game di Jepang
“Dengan kolaborasi ini, MUI NTT harus melahirkan pemikiran modern dan maju yang bisa disumbangkan bagi pembangunan masyarakat. Masuknya pengurus dengan latar belakang profesi lain, selain ulama, tentu dimaksudkan agar MUI dapat menjadi lebih bermanfaat bagi kesejahteraan umat atau masyarakat, baik jasmaniah maupun rohaninya. Saya juga minta MUI NTT untuk jangan takut bersikap kritis. Kalau salah katakan salah. MUI NTT harus mampu memberikan kontribusi positif bagi MUI Indonesia, terutama dalam membangun nilai-nilai keberagaman,” kata Viktor.
Sementara itu, Ketua MUI NTT periode 2021-2025 Muhamad S. Wongso menegaskan MUI NTT siap untuk keluar dari gua dan bergandengan tangan serta bersinegi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera.
“MUI NTT sebagai mitra pemerintah provinsi siap memberikan dukungan dan terlibat dalam pengembangan sumber daya alam, seperti perikanan dan kelautan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat NTT, terutama di bagian pesisir, pengembangan pariwisata, mendukung program TJPS dan penanganan stunting. Kami juga mengundang gubernur dan wakil gubernur untuk bisa hadir dalam acara pengukuhan pengurus MUI NTT pada 17 Januari ini,” kata Mad Wongso. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ahmad Muzani Kerap Beli Sapi Lalu Dilelang hingga Tembus Ratusan Juta, Ternyata Ini Tujuannya
-
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kenapa Abu Vulkanis Bisa Bahayakan Penerbangan?
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
Viral Ibu Tolak Belikan Anak Oreo: Ajari Boikot Produk Pro Israel Sejak Dini, Sejalan dengan Fatwa MUI
-
Mantan Guru Sekolah Internasional Abdikan Diri di Sekolah NTT: Kini Ajak Masyarakat Berkontribusi Untuk Pendidikan
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"
-
Narkoba Rp39 Miliar Dimusnahkan Polres Lampung Selatan