SuaraLampung.id - Digitalisasi ekonomi ternyata berperan besar dalam menjaga ekonomi Provinsi Lampung selama pandemi Covid-19. Adanya digitalisasi ini ternyata mampu meningkatkan pendapatan daerah.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan saat acara refleksi akhir tahun Provinsi Lampung, Senin (27/12/2021).
Ia menjelaskan, adanya digitalisasi juga dapat meningkatkan pendapatan daerah salah satunya melalui e-Samdes.
"Melalui smart village, e-Samdes yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Lampung juga menjadi salah satu bentuk ekonomi digital yang mampu meningkatkan pendapatan daerah," katanya dikutip dari ANTARA.
Menurut dia, selain itu ekonomi digital juga tumbuh pada perluasan digitalisasi transaksi di tengah masyarakat selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Pencapaian percepatan dan perluasan digitalisasi untuk menaikkan ekonomi juga terlihat dari adanya peningkatan transaksi digital di Lampung. Ini juga jadi sarana membantu menjaga ekonomi Lampung," ucapnya.
Dia melanjutkan, selain digitalisasi ekonomi, sektor UMKM juga ikut serta dalam membangkitkan ekonomi Lampung di masa pandemi COVID-19.
"UMKM Lampung juga ikut serta mendorong ekonomi kembali tumbuh terutama telah ada UMKM yang mampu ekspor ke berbagai negara. Ini akan kita dorong agar UMKM Lampung bisa naik kelas," katanya.
Ia mengatakan, pertumbuhan pemberdayaan ekonomi di pesantren juga ikut serta melengkapi sektor penopang ekonomi Lampung selama COVID-19 berlangsung.
Baca Juga: BIN Gelar Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Lampung Selatan Mulai Hari Ini
"Pemberdayaan ekonomi di pesantren dalam menghasilkan produk yang mampu di serap retail dan memanfaatkan digitalisasi ekonomi juga ada di Lampung, ini juga memberi sokongan kepada pertumbuhan ekonomi Lampung tahun ini. Diharapkan tahun depan juga dapat tumbuh positif," ujarnya.
Diketahui pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan dua tahun 2021 tercatat bertumbuh sebesar 5,03 persen dibanding triwulan satu tahun 2021 yang mengalami kontraksi -2,10 persen.
Kondisi tersebut dipicu atas adanya peningkatan mobilitas masyarakat, kinerja ekspor menguat, perbaikan konsumsi rumah tangga, investasi, konsumsi pemerintah.
Selain itu juga di topang karena adanya kinerja positif seluruh lapangan usaha utama di Lampung terutama di sektor pertanian dan kehutanan.
Tercatat pula ada sebanyak 187.177 merchant telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Lampung hingga Oktober 2021, dan sebanyak 70,3 persen UMKM telah bergabung dalam ekosistem digital. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Cara Cek BLT Rp 900 Ribu Langsung dari HP Tanpa ke Kantor Pos Sudah Bisa Sekarang
-
Diskon Indomaret Akhir November: Harga Yogurt dan Sosis Turun, Banyak Produk Jadi Rp 3 Ribuan
-
Tri Wenita, AgenBRILink yang Membawa Layanan Perbankan Menyapa Warga Desa
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya