Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 30 November 2021 | 16:00 WIB
Ilustrasi Mobil Toyota Rush terbalik di Tol Lampung ruas Lematang, Tanjung Bintang, Rabu (24/11/2021). Kecelakaan di jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) didominasi sopir mengantuk. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Kecelakaan yang terjadi di jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) didominasi faktot pengemudi yang mengantuk. 

Selain itu, faktor lain yang juga menjadi penyumbang kecelakaan di tol Bakter adalah terjadinya ban pecah. 

Branch Manager Ruas Tol Bakter PT Hutama Karya (Persero), Hanung mengatakan di tahun 2021 HK Ruas Bakter mencatat telah terjadi 95 kecelakaan lalu lintas.

Faktor penyebabnya yakni sopir mengantuk sebanyak 41 kejadian serta pecah ban 24 kejadian dan sisanya disebabkan faktor lainnya.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Jalan Lingkar Kota Salatiga, Seorang Polisi Dikabarkan Meninggal Dunia

"Tingkat kecelakaan tahun ini masih dibilang rendah jika dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai 110 kejadian di JTTS ruas Bakter," kata dia, Selasa (30/11/2021) dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan untuk mengurangi angka kecelakaan di JTTS, pihaknya telah melakukan beberapa upaya seperti melakukan operasi mengantuk bersama PJR Polda Lampung satu bulan sekali yang dimulai dari pukul 00.00 WIB sampai jam 04.00 WIB.

Upaya lainnya yakni melakukan teguran secara simpatik kepada pengguna jalan di di gerbang-gerbang masuk JTTS, memasang imbauan-imbauan melalui VMS dengan kalimat yang keras seperti "Nyupir sambil ngantuk? Celaka!.

"Kami juga terus intensifkan patroli jalan tol pada jam rawan kecelakaan antara  pukul 00.00 - 05.00 WIB," kata dia.

Namun, lanjut dia, upaya-upaya yang dilakukan guna mengurangi angka kecelakaan tersebut tidak akan berarti apa-apa apabila tidak dibarengi dengan kesadaran pengguna jalan.

Baca Juga: Motor Modifikasi Berujung Maut, SA Bocah 13 Tahun yang Tewas di Bontang

"Oleh karena kami harap juga kesadaran pengendara dapat meningkat dan bijaksana dalam berkendara," ujarnya.

Hanung mengimbau agar pengguna jalan atau pengendara dapat memastikan kondisinya fit dan tidak mengantuk saat melintasi JTTS, serta selalu memeriksa kesehatan kendaraan yang akan dibawa sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan.

"Bila pengendara mengantuk di tengah jalan sebaiknya beristrirahat terlebih dahulu di rest area yang telah disediakan," kata dia. (ANTARA)

Load More