Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 18 November 2021 | 09:56 WIB
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan melanjutkan pembangunan Kota Baru. [Lampungpro.co/Diskominfotik Provinsi Lampung]

SuaraLampung.id - Nasib pembangunan proyek Kota Baru di Provinsi Lampung terkatung-katung. Sejak dicanangkan di era Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, proyek Kota Baru tidak juga rampung. 

Di era Gubernur Lampung Ridho Ficardo, proyek Kota Baru bukan prioritas utama. Kini era Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, proyek Kota Baru akan dilanjutkan. 

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan upayanya untuk melanjutkan pembangunan Kota Baru.

Yakni inventarisasi ulang, pengamanan aset, serta penataan kembali master plan Kota Baru.

Baca Juga: Lift Jatuh di Proyek The Bay Apartment Lampung, Polisi Lakukan Penyelidikan

"Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya yang akan menata kembali peruntukannya sesuai kebutuhan perangkat Pemprov Lampung maupun instansi vertikal dengan mempertimbangkan kondisi saat ini," ujar Arinal dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com. 

Hal itu diungkapkannya pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung Lanjutan Pembicaraan Tingkat I Jawaban Gubernur Lampung terhadap Pandangan Umum Fraksi DPRD Lampung.

Hadir dalam rapat jawaban Gubernur Arinal terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Perda) APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran (TA) 2022 itu Sekdaprov Fahrizal Darminto, para staf ahli, para kepala dinas, dan anggota DPRD Provinsi Lampung.  

Perda APBD TA 2022, kata Gubernur Arinal, disusun untuk kemakmuran rakyat dengan prioritas pemulihan ekonomi, kesehatan, serta peningkatan kualitas SDM.

"Dampak Covid-19 yang terjadi pada tahun 2021 menyebabkan terganggunya sektor kesehatan secara langsung serta kinerja ekonomi yang melambat dan berimbas kepada permasalahan sosial masyarakat," ucap Gubernur Arinal.  

Baca Juga: Bayi Dibuang Orang Tua ke Masjid Nurul Iman di Bandar Lampung, Begini Kondisinya

Oleh karena itu, tahun 2022 adalah tahun pemulihan dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, sehingga belanja daerah juga difokuskan kepada penanganan dampak Covid-19 dan pemulihan sektor industri dan pariwisata.

Load More