SuaraLampung.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya mengusulkan nama Jenderal Andika Perkasa ke DPR RI sebagai calon Panglima TNI.
Tinggal selangkah lagi Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI. Ia tinggal menunggu uji kelayakan di Komisi I DPR RI dan hampir bisa dipastikan mendapat persetujuan saat paripurna DPR RI.
Sebagai seorang prajurit militer, jejak karier Jenderal Andika Perkasa tak lepas dari beberapa kontroversi.
Baca Juga: Jokowi Pilih KSAD jadi Panglima, Legislator: Tidak Mungkin yang Lebih Junior yang Dipilih
Berikut beberapa kontroversi karier Jenderal Andika Perkasa.
1. Penangkapan Umar Al Faruq
Umar Al Faruq adalah salah satu gembong teroris yang paling dicari pemerintah Amerika Serikat selain Osama bin Laden setelah peristiwa pemboman menara kembar World Trade Centre (WTC) pada 11 September 2001.
Umar Al Faruq disebut adalah tangan kanan Osama bin Laden di Al Qaeda. Umar Al Faruq juga memiliki peran besar dalam membangun jaringan teroris di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Pada 5 Juli 2002, Umar Al Faruq sempat ditangkap aparat intelijen Indonesia di Bogor, Jawa Barat. Penangkapan dipimpin langsung oleh Andika Perkasa yang saat itu masih berpangkat mayor.
Baca Juga: Sebut Jenderal Andika Sosok Paripurna untuk Panglima TNI, Prabowo Dukung Pilihan Jokowi
Ketika itu Andika Perkasa bertugas masih bertugas sebagai intelijen Kopassus. Anehnya operasi penangkapan Umar Al Faruq ini dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Tidak diketahui bagaimana Andika bisa mendapatkan tugas untuk menangkap Al-Faruq mengingat dia bertugas di Kopassus ketika itu dan BIN tidak memiliki wewenang komando atas Kopassus," tulis pengamat militer Made Supriatma dikutip dari Indoprogress.com.
Setelah ditangkap intelijen Indonesia, Umar Al Faruq langsung diserahkan ke badan intelijen Amerika Serikat CIA. Hal inilah yang menjadi kontroversi.
Pengamat terorisme asal Amerika Serikat, Sidney Jones, dalam wawancaranya dengan Tempo menyebut penangkapan Umar Al Faruq oleh intelijen Indonesia ini merupakan bentuk program keterlibatan Indonesia dalam program rahasia CIA.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara Z.A. Maulani menyebut penangkapan Umar Al Faruq ketika itu bukan operasi militer. "Itu Operasi gelap," kata pensiunan tentara berpangkat letnan jenderal ini dikutip dari liputan6.com.
Tudingan ZA Maulani ini bukan tanpa sebab. Menurutnya penangkapan Umar Al Faruq tidak dipublikasikan secara luas kepada publik. Padahal Umar Al Faruq dianggap sebagai gembong teroris internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila
-
4 Link DANA Kaget Terbaru 2 Juni 2025, Buruan Ambil Saldo Gratis Lewat Nomor HP Kamu!