Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 17:32 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Kopi Klotok, Sleman, Jumat (29/10/2021). Firli menjawab kritikan mengenai raker KPK di Yogyakarta yang dinilai bermewah-mewahan. [SuaraJogja.id/Hiskia Andika]

Ia mengklaim kegiatan raker kali ini yang menggabungkan seluruh pejabat struktural KPK justru lebih hemat karena dahulu setiap biro dan direktorat di KPK menggelar raker secara sendiri-sendiri.

"Jadi bukan seolah-olah itu hal yang baru buat KPK. Nah, sekarang kami satukan jangan setiap biro, setiap direktorat, setiap kedeputian mengadakan raker sendiri-sendiri karena kita satu tujuan," kata dia.

KPK memilih hotel bintang lima sebagai tempat raker, menurut dia, karena seluruh hotel baik bintang tiga, bintang empat, dan lima terdampak pandemi, termasuk besaran tarifnya.

Sekjen KPK, Cahya H Harefa, menuturkan biaya paket rapat sebanyak 55 peserta raker KPK disesuaikan dengan Standar Biaya Umum (SBU) di Yogyakarta mulai Rp 700.000 sampai Rp 1.000.000 per orang.

Baca Juga: Novel Baswedan: Pimpinan KPK Sekarang Suka Berbohong

"SBU-nya di Yogyakarta itu antara Rp 700.000 sampai Rp 1.000.000. Kira-kira paket pertemuannya segitu ya, kami mengikuti itu," kata dia.

Pada penghujung raker di DIY, pada Jumat (29/10/2021) pagi, pimpinan beserta puluhan pejabat struktural KPK bersepeda bersama dari Polsek Ngemplak Sleman menuju Warung Kopi Klotok, Jalan Kaliurang Kilometer 16, Pakem, Sleman. (ANTARA)

Load More