SuaraLampung.id - Bagi anda yang sedang menjalani diet salah satu yang harus dilakukan adalah mengontrol rasa kenyang dan lapar.
Menurut Dokter spesialis gizi, dr. Patricia Gabrielle T J., M.Gizi, mengontrol rasa kenyang dan lapar merupakan suatu proses biologis yang kompleks.
Sehingga, kata dia, seseorang tidak bisa mengurangi atau meniadakan salah satu porsi makan dengan begitu saja ketika menjalankan diet.
“Kita tahu yang mengontrol kehidupan kita adalah otak, begitu juga yang mengontrol rasa lapar dan kenyang kita itu juga otak. Tapi otak ini mendapat input dari berbagai organ,” ujar Patricia saat webinar “Anda Bertanya Dokter Menjawab” ditulis pada Kamis (28/10/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: 6 Makanan Diet yang Patut Dicoba, Rendah Kalori dan Kaya Manfaat
Menurutnya, diet terbaik adalah diet yang seimbang sehingga tidak mengeliminasi atau sama sekali tidak mengonsumsi salah satu komponen makanan, terutama makronutrien. Makronutrien sendiri merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah banyak, seperti karbohidrat, protein, serta lemak.
Ia juga mengatakan diet yang terbaik adalah personalize nutrition karena setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi dan pola diet yang bisa berbeda-beda.
“Yang diinginkan tubuh kita ketika kita diet adalah sedikit dalam hal kalori, bukan sedikit dalam hal porsi saja,” tegas dokter yang mengambil studi Magister di Departemen Ilmu Gizi FKUI itu.
Memang jika porsi makanan sedikit, otomatis kalori akan berkurang. Namun Patricia mengingatkan bahwa mengontrol rasa kenyang dan lapar merupakan proses kompleks yang melibatkan otak dan beberapa organ.
Sebagai contoh, indra penglihatan atau mata dapat memberikan informasi atau sinyal ke otak yang mempengaruhi terhadap rasa kenyang dan lapar
Baca Juga: Dituntut Kurus, Pengakuan Model Victoria's Secret Harus Minum Pil Penekan Nafsu Makan
“Misalnya, ketika makan kalau porsinya sedikit, kita sudah berpikiran; ‘ah mana kenyang?’. Atau sebaliknya, kalau melihat makanan banyak tiba-tiba perut kita langsung terasa kenyang,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Patricia membagikan sejumlah tips mengatur makan agar diet dapat berjalan dengan sehat dan efektif. Berikut pemaparannya.
1. Kenali permasalahan dan tujuan Anda
Mengenali permasalahan dan tujuan dapat mempermudah seseorang sebelum melakukan diet. Sebaiknya tanyakan pada diri sendiri: apakah Anda punya permasalahan dengan berat badan? Bila iya, maka tetapkanlah tujuan Anda.
“Misalnya, saya ingin kurus supaya saya bisa hidup lebih sehat. Atau saya ingin kurus supaya lutut saya tidak mudah sakit. Atau sebaliknya, saya ingin gemuk supaya pertahanan tubuh saya lebih sehat,” ujar Patricia.
2. Tentukan langkah-langkah untuk mencapai target Anda
Saat menentukan langkah biasanya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan diri sendiri atau didampingi oleh satu mentor atau dokter.
“Kita akan mendiskusikan bersama-sama sehingga Anda pun terlibat dalam langkah-langkah untuk mencapai target yang sudah anda tetapkan,” tuturnya.
3. Pilih tim pendukung Anda
Yang tak kalah penting, Patricia menganjurkan agar seseorang memiliki tim pendukung atau support system. Boleh satu orang, lebih dari satu orang. Boleh keluarga ataupun teman. Berikan mereka tugas untuk mengingatkan dan mendukung ketika kita mengalami kesulitan sepanjang menjalankan diet.
“Karena kalau dokter Anda tidak selalu ada di samping Anda. Dia tidak selalu bisa mengingatkan Anda dan juga tidak mengenal karakter Anda karena mungkin baru kenal beberapa jam atau beberapa hari,” ujarnya.
4. Buat daftar mengenai makanan yang Anda suka dan tidak sukai
Patricia mengatakan seseorang yang diet bisa memulai untuk memilih santapan yang akan dikurangi dari daftar makanan kesukaan. Mereka juga bisa memilih mana yang ingin dicoba untuk mulai mengonsumsi dari daftar makanan yang tidak disukai.
5. Catat jam serta jenis makanan dan aktivitas Anda
Langkah ini dapat membantu untuk mengingat waktu, jenis makanan, serta aktivitas olahraga sehingga keseimbangan kondisi tubuh dapat tetap terjaga dan tidak berlebihan maupun kekurangan saat melakukan diet.
“Misalnya, ‘oh saya berhasil memakan makanan yang disebut sehat tapi tidak disukai oleh saya sebelumnya. Saya sudah berhasil tiga hari berturut-turut, maka saya akan makan makanan yang saya sukai dengan porsi yang diizinkan’. Hal itu menimbulkan rasa senang pada diri Anda lebih bersemangat menjalani diet,” ujar Patricia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Biaya Operasi Bariatrik: Lisa Mariana Cari 'Jalan Pintas' Diet Saat Ribut Tuntut Nafkah Anak dari RK
-
Berapa Usia Ideal Perempuan Program Bayi Tabung? Ini Penjelasan Dokter
-
Enggak Perlu Diet Ketat, Ini 8 Makanan Enak yang Bisa Bikin Langsing setelah Lebaran
-
Mengenal Farro, Gandum Kuno yang Jadi Tren Diet Slow Aging di Korea Selatan
-
Puasa hingga Mindful Eating, Solusi Jitu Turunkan Berat Badan Sehabis Lebaran
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal