Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 11 Oktober 2021 | 12:16 WIB
Ilustrasi Dorce Gamalama dirawat di rumah sakit karena menderita hipoglikemia. [Instagram/@zacymirza_]

Penyebab lainnya adalah kurangnya asupan karbohidrat yang diproses oleh tubuh menjadi glukosa, menjalankan puasa berlebih atau terlambat makan, melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dalam waktu lama, mengonsumsi minuman beralkohol berlebih, produksi insulin berlebih oleh tubuh, kekurangan hormon yang bertugas mengatur produksi glukosa, serta mengalami penyakit kritis tertentu seperti hepatitis, sirosis hati, atau tumor pankreas.

Penderita diabetes lebih rentan mengalami hipoglikemia karena obat-obatan dan insulin yang digunakan melebihi dosis. Insulin berperan mengendalikan glukosa, termasuk menurunkan kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Tapi ada risiko tubuh justru kelebihan insulin jika digunakan secara tidak tepat sehingga kadar gula darah pun tidak sekadar turun, tapi malah turun di bawah normal.

“Siapa pun bisa terkena hipoglikemia ketika ada faktor risikonya. Misalnya seseorang yang berpuasa atau telat makan sehingga asupan karbohidratnya kurang, atau seseorang yang memforsir tenaganya dalam suatu aktivitas. Tapi yang paling sering mengalami hipoglikemia adalah para pengidap diabetes karena faktor penggunaan insulin dan obat yang tidak sesuai dengan dosis,” kata dia.

Baca Juga: Dokter Ungkap Alasan Pengidap Diabetes Rentan Alami Gula Darah Rendah

Orang yang mengalami hipoglikemia cenderung merasa tidak nyaman, tubuhnya lemas, sulit berkonsentrasi, gemetar, pusing, mengantuk, kelaparan sehingga aktivitasnya sehari-hari terganggu, badan gemetar, berkeringat, merasa kelaparan, kebingungan, pandangan mata ganda atau kabur, hilang keseimbangan, mudah marah, bicara tidak jelas, dan masih merasa lelah saat bangun tidur pada pagi hari.

Jika parah, penderita hipoglikemia bisa tiba-tiba pingsan sehingga berbahaya jika mereka sedang dalam perjalanan, misalnya saat menyetir mobil.

Jika tidak ditangani dengan baik, hipoglikemia bisa mengakibatkan komplikasi seperti kejang-kejang, hilang kesadaran, dan kerusakan otak.

Jika seseorang mengabaikan atau tidak menyadari gejala hipoglikemia,dua dapat mengalami ketidaksadaran hipoglikemia. Ketika gejala hipoglikemia tak disadari atau diabaikan berulang kali, tubuh menjadi kurang sensitif terhadap gejala tersebut.

Akibatnya, otak tak lagi bisa merespons kadar gula darah yang turun hingga berdampak fatal terhadap kondisi pasien.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kabar Duka Dorce Gamalama Meninggal dan Beri Pesan Terakhir Ini, Benarkah?

Cara deteksi

Load More