Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 19 September 2021 | 16:34 WIB
Ahmad Dhani [YouTube]

SuaraLampung.id - Pengamat musik Idhar Resmadi menilai era band musik masih eksis. Menurut dia, di era digital hari ini, band yang dilirik adalah band yang bisa merebut atensi dan bukan berarti band tersebut pasti berkualitas.

Hal ini disampaikan Idhar merespons pendapat Ahmad Dhani yang mengatakan era grup musik atau band dinilai sudah habis. Ahmad Dhani menyebut band is dead. Dan, Ia juga menyorot kalau selera musik masyarakat Indonesia kini lebih baik.

Namun, kata dia, tidak ada band yang memfasilitasi kebutuhan pendengar. Atas dasar itulah Ahmad Dhani melihat akhirnya pendengar lagi-lagi melirik Dewa 19 karena tidak ada band lain.

Idhar menegaskan lagi pendapatnya dengan contoh yang dilakukan Dewa 19. Beberapa waktu lalu Dewa berusaha mendapatkan atensi dengan kolaborasi bersama musisi lintas usia dan genre belakangan ini

Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Band Is Dead, Pengamat Musik: Terlalu Naif

Dari kolaborasi tersebut, penulis buku Jurnalisme Musik dan Selingkar Wilayahnya (2019) ini melihat Dewa 19 hanya mampu menjual romansa nostalgia untuk mempertahankan eksistensi. Mereka hanya mengandalkan lagu lama dengan aransemen berbeda.

"Di era sekarang ketika genre dan major indie label sudah enggak relevan, yang paling penting itu merebut atensi. Lewat kolaborasi itu kan Dewa berhasil merebut atensi. Mereka juga bikin konser reuni kemudian konten," kata Idhar, seperti dikutip dari digtara.com, jejaring suara.com, Minggu (19/09/2021).

Ia pun melihat saat ini masih banyak band-band baru yang berkualitas baik di dalam negeri, seperti feast dan The Panturas. Namun memang pendengar mereka tidak sebesar dan tidak bisa disamakan dengan Dewa 19 karena tidak bisa dibandingkan.

Pada masa Dewa 19 berjaya, industri musik dikuasai major label dan akses sangat terbatas. Sementara, kini akses sangat terbuka dan sudah tidak ada lagi satu bagian yang benar-benar menguasai industri musik Indonesia.

"Ketertarikan orang juga semakin beragam, satu orang bisa suka musik dengan berbagai macam genre. Banyak pendengar yang suka musik rock, tapi mereka mendengar pop juga. Kalau dulu enggak banyak, jadinya satu band bisa banyak banget penggemarnya," katanya.

Baca Juga: 9 Artis Lokal Ternyata Blasteran, Zsa Zsa Utari Blasteran Jamaika

Di industri musik internasional pun, kata Idhar, masih banyak band-band baru berkualitas. Namun, band yang paling bisa membuat atensi yang mendapat banyak pendengar. Ia mencontohkan dengan BTS sebagai boyband K-Pop yang berhasil menyita perhatian dunia.

"Di zaman sekarang ini band tergantung bagaimana merebut atensi saja. Juga kemampuan untuk membuat musik yang customer centric dan kemudian membuat konten. Sekarang selera pendengar itu majemuk," kata Idhar menegaskan.

Ahmad Dhani sebut Band Tidak Seperti Dulu

Ahmad Dhani mengatakan enggak ada band rock yang bagu saat ini. Dan kondisi tersebut tidak seperti dulu.

"Enggak ada (band baru yang bagus). Di dunia pun juga enggak ada, band rock yang bagus kan udah enggak ada. Tidak seperti dulu," kata Ahmad Dhani sembari berusaha mengingat band yang menurutnya bagus.

Ia mencontohkan dengan band Linkin Park sebagai band bagus terakhir yang sangat hit pada awal dekade 2000-an.

"Ya ada beberapa yang masih survive kan, Coldplay masih survive. Ya Pearl Jam berusaha untuk eksis. Tapi kan ya orang tetap mau mendengarkan lagu-lagu yang zaman dulu, sudah enggak dengerin lagu-lagu zaman sekarang," kata Dhani.

Pengamat musik Idhar Resmadi menilai pendapat Dhani soal "band is dead" terlalu naif. Pendengar yang kembali melirik Dewa 19 tidak berbanding lurus dengan peningkatan selera serta kualitas band itu sendiri.

Di era digital hari ini, kata Idhar, band yang dilirik adalah band yang bisa merebut atensi dan bukan berarti band tersebut pasti berkualitas.

Load More