Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 17 September 2021 | 07:45 WIB
Ilustrasi Dokter Tirta. Dokter Tirta dikritik keras aktivis HAM. [Instagram/@dr.tirta]

SuaraLampung.id - Pernyataan Dokter Tirta yang meminta pengedar narkoba ditembak mati dikritik keras aktivis HAM Erasmus Napitupulu.

Bagi Erasmus Napitupulu tak sepantasnya seorang dokter seperti dokter Tirta mengeluarkan pernyataan yang mendukung tembak mati bagi pengedar narkoba

Menurut Erasmus Napitupulu bukan kapasitas Dokter Tirta membicarakan mengenai tembak mati bagi pengedar narkoba

Kritik ini dilayangkan Direktur Eksekutif Institute of Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus Napitupulu menanggapi pernyataan Dokter Tirta saat berbincang di YouTube CEGAH NARKOBA di acara BNN Podcast. 

Baca Juga: 6 Fakta Kasus Boris Preman Pensiun, Ditangkap karena Narkoba

Pada tayangan itu, Dokter Tirta menyatakan setuju jika semua pengedar narkoba dihukum mati. 

"Kalo pengguna oke, mereka mungkin kebablasan, untuk direhab, silakan. Kan banyak rehab gratis," kata Dokter Tirta. 

Dokter Tirta bicara soal PPKM (youtube)

Sementara untuk pengedar narkoba, Dokter Tirta mengusulkan pemerintah Indonesia meniru Presiden Filipina Rodrigo Duterte. 

"Pengedar apapun harusnya kayak Pak Duterte. Mati bos tembak," tegas Dokter Tirta. 

Dokter Tirta mengajukan usul ke Kapolri untuk menembak mati di tempat seluruh pengedar narkoba. Menurutnya tidak ada HAM untuk pengedar karena tidak memikirkan hak-hak anak-anak. 

Baca Juga: Kejari Kembalikan Berkas Kasus Narkoba Nia Ramadhani ke Polisi, Ada Apa?

Dikritik Aktivis HAM

Pernyataan Dokter Tirta yang mendukung tembak mati bagi pengedar narkoba dikritik Direktur Eksekutif Institute of Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus Napitupulu.

Lewat akun Twitternya, Erasmus menyatakan kebijakan tembak mati seperti Duterte justru berbahaya dan tak sepantasnya mendapat dukungan dari seorang dokter yang disumpah untuk menyelamatkan nyawa seseorang. 

Ilustrasi narkoba. (Pixabay/B-A)

"Kebijakan Narkotika Duterte di filipina berbahaya, tak harusnya mendapat dukungan dr seorang dokter yg disumpah utk menyelamatkan nyawa Tapi kalau beliau hadir sbg selebgram plus pengusaha, ya boleh aja, tak ada larangan utk terlihat tak paham isu dan norak secara bersamaan," tulis Erasmus. 

Menurut Erasmus, kebijakan narkotika Duterte bukan cuma tak sejalan dengan HAM tapi juga tak ada dampak positifnya.

Yang ada kata Erasmus kebijakan tembak mati pengedar narkoba macam Duterte justru menyisakan banyak masalah.

Load More