Menurut Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara itu, bila nantinya efikasi semakin turun maka upaya yang bisa dilakukan ialah modifikasi vaksin bukannya membuat vaksin baru.
"Kalau nanti turun lagi, maka bisa dilakukan modifikasi. Jadi tidak perlu bikin vaksin baru. Sekarang masih belum (turun). Jangan berpikir nanti kalau turun lagi kita harus memulai lagi, prosesnya menunggu setahun lagi baru ada vaksin. Modifikasi, cukup cepat 6-8 minggu," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan para peneliti dari Texas. Mereka, seperti dikutip dari News Medical mengatakan perlunya memodifikasi vaksin COVID-19 yang saat ini digunakan agar sesuai dengan varian yang beredar.
Peneliti Pei-Yong Shi dan koleganya merekomendasikan peningkatan imunisasi global dengan vaksin yang tersedia saat ini, bersama dengan booster bila diperlukan. Cara ini bisa dilakukan sebagai salah satu pendekatan untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
Baca Juga: Studi: 11 Persen Anak Berisiko Alami Long COVID-19 Setelah Dinyatakan Negatif
Namun, desain vaksin booster tergantung pada apakah varian yang baru muncul dapat lolos dari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin saat ini atau infeksi alami.
Menurut mereka, potensi hilangnya kekebalan akibat setiap varian baru pada individu yang divaksinasi dan terinfeksi harus dipantau secara ketat. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
-
Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta Hari Ini, dari LRT Hingga MRT
Terkini
-
Banjir Landa Bandar Lampung, 3 Warga Panjang Tewas Terseret Arus Deras
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang