Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 14 September 2021 | 12:45 WIB
Ilustrasi Politikus PDIP Henry Yosodiningrat. Henry Yoso melaporkan dua akun media sosial karena menyebarkan berita hoaks Megawati Soekarnoputri meninggal. [Suara.com/Muhammad Yasir]

SuaraLampung.id - Anggota DPR RI asal Lampung, Henry Yosodiningrat geram dirinya disangkut pautkan dengan kabar hoaks wafatnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri

Menurut Henry Yoso, ada dua akun media sosial yang menyeret dirinya dalam penyebaran kabar hoaks meninggalnya Megawati Soekarnoputri.  

Karena itu Henry Yoso melaporkan pemilik akun YouTube 'Mahakarya Cendana' dan TikTok 'Jatim070881' ke Polda Metro Jaya.

Dua akun media sosial itu dilaporkan atas dugaan tindak pidana penyebaran informasi bohong alias hoaks soal wafatnya Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Bantah Sebar Flyer Dukacita Megawati, PMI DKI Laporkan Akun Instagram ke Polda Hari Ini

Henry melayangkan laporan ini ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/9/2021) kemarin. Laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: LP/B/4518/IX/SPKT/Polda Metro Jaya.

"Secara resmi saya telah melaporkan pemilik akun Youtube 'Mahakarya Cendana' dan pemilik akun TikTok Jatim070881," kata Henry saat dikonfirmasi, Selasa (14/9/2021) dikutip dari Suara.com.

Henry mengemukakan bahwa kedua akun tersebut telah menyebarkan video rekayasa yang mencatut namanya. Dalam video tersebut, kata dia, dirinya dicatut seolah-olah membenarkan rumor soal wafatnya Megawati. 

"Telah memfitnah saya dan menyebarkan berita bohong dengan cara membuat video rekayasa seolah-olah saya membenarkan rumor tentang wafatnya Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua DPP Partai PDI Perjuangan," bebernya. 

Padahal, Henry menyebut rekaman suara dan gambar tersebut merupakan video saat dirinya menyampaikan kabar duka atas meninggalnya adik dari suami Megawati, yakni Nazarudin Kiemas. Video tersebut diambil pada 2019 silam.

Baca Juga: Gara-gara Namanya Dicatut, Henry Yoso Polisikan Akun Penyebar Hoaks Megawati Meninggal

"Gambar dan suara saya itu adalah rekaman gambar dan suara saya pada tahun 2019 saat wafatnya Bapak Nazarudin Kiemas, Politisi Senior PDI Perjuangan sekaligus adik kandung Almarhum Bapak Taufiq Kiemas," pungkasnya.

Load More