Ia mengatakan penting bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi anak, apabila mengetahui adanya seorang pelaku pedofilia dalam satu lingkungan.
Namun, dia menyayangkan Indonesia belum memiliki mekanisme kewaspadaan selanjutnya yang harus diterapkan pada pelaku setelah bebas menjalani masa hukuman.
Ia menyarankan pemerintah untuk mencontoh negara lain yang memonitor pelaku melalui gelang lacak agar setiap gerakan pelaku dapat selalu terpantau.
“Sayangnya kita belum punya pengaturan ke arah sana. Kalau negara lain, mereka sudah dipasangi gelang, jadi pergerakan mereka akan termonitor. Itu salah satu mekanisme cegah tangkalnya,” kata dia.
Baca Juga: LPSK Sebut Pegawai KPI Terduga Pelaku Perundungan Belum Bisa Polisikan Balik MS
Sementara itu psikolog dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelaku dapat disebabkan oleh banyak hal.
“Banyak faktor, antara lain persepsi yang salah tentang bagaimana mendapatkan kenikmatan seksual, persepsi yang salah tentang hubungan seksual itu sendiri,” kata Vera.
Ia mengatakan keinginan menguasai atau kejadian masa lalu dimana pelaku menjadi seorang korban dapat mempengaruhi seseorang memiliki kecenderungan untuk melakukan pelecehan seksual.
Lebih lanjut, Vera menjelaskan akan sulit bagi seorang korban untuk menjalani aktivitas kesehariannya setelah kembali melihat pelaku.
Vera menyebut pelecehan seksual dapat membuat seorang anak merasa takut atau cemas, menarik diri, merasa dirinya rendah, dan sulit percaya pada orang lain.
Baca Juga: Komnas HAM Janji Segera Panggil KPI dan Kepolisian, Usut Kasus Perundungan yang Dialami MS
“Korban bisa merasa terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, karena perhatian orang kembali tertuju pada kasus ini. Korban juga dapat mengalami reenactment (seolah mengalami kembali peristiwa yang sudah lalu),” ujar dia.
Berita Terkait
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Heboh Pelecehan saat Mudik, Ini Tips Buat Wanita Menghadapi Predator Seks di Transportasi Umum
-
Pelecahan Seksual Terjadi Lagi di Stasiun Tanah Abang, Pelaku di Blacklist Naik Commuter lIne
-
Terlalu Ringan, Jaksa Ajukan Banding Vonis Bintang Squid Game O Yeong-su
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini