Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 26 Juli 2021 | 09:42 WIB
Situasi salah satu Pasar Tradisional di Bandar Lampung, Minggu (25/7/2021). Warga yang beraktivitas di Pasar Tradisional di Bandar Lampung tidak menggunakan masker. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Aktivitas jual beli di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung masih abai protokol kesehatan atau prokes dengan tidak memakai masker

Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, Minggu (25/7/2021), pedagang maupun pembeli banyak tidak memakai masker saat melakukan aktivitas jual beli.

Padahal, memakai masker merupakan hal yang  wajib dilakukan oleh semua masyarakat dalam pandemi COVID-19 guna meminimalisir penyebaran virus corona.

Bahkan masih banyak pula warga yang memakai masker secara asal-asalan, seperti hanya memakai masker kain atau masker hanya ditaruh di bagian dagu saja.

Baca Juga: Bandar Lampung Catat Kasus Harian COVID-19 Tertinggi

Sejumlah warga pun masih ada yang membawa anak-anaknya untuk ikut berbelanja di pasar dan diantaranya mereka tidak dilindungi oleh masker.

Namun begitu, Kondisi sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  (PPKM) tergolong sepi atau tidak sepadat pada hari biasanya.

"Sepi mas, tak ramai seperti biasanya pasar. Lihat saja jalan pasar ini yang biasa padat sekarang renggang," kata salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Gudang Lelang, Ferry, Minggu (25/7/2021) dilansir dari ANTARA.

Dia mengakui bahwa kondisi sepi pengunjung di pasar tersebut terjadi sejak Pemberlakuan Pemebatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Sebelum PPKM masih ramai walau kondisinya pandemi, tapi memang tak sepadat di keadaan normal. Sedangkan pada PPKM ini benar-benar sepi, liat saja jalan dan parkiran biasa kan susah mutar karena padat kendaraan kalau sekarang mudah saja putar balik kendaraannya," kaya dia.

Baca Juga: Protokol Kesehatan yang Baru, Setiap Orang Dianjurkan Menggunakan Masker Ganda

Apalagi, lanjut dia, pada masa PPKM ini ada petugas yang berpatroli untuk mengingatkan protokol kesehatan (prokes) dan memantau toko-toko di sekitar pasar apakah mereka membuka usahanya atau tidak.

Sementara itu, hal serupa dikatakan oleh Nurhadi salah satu pedagang di Pasar Panjang.

"Biasanya kalau hari Minggu pasti ramai sekali karena kan akhir pekan. Bahkan rata-rata pedagang di sini bila akhir pekan sudah habis dagangannya di jam 09.00 atau 10.00 WIB," kata dia.

Sementara di Pasar Waydadi Sukarame, banyak juga pedagang atau pembeli yang tidak menggunakan masker saat mereka melakukan transaksi.

Padahal kondisi pasar pada Minggu cukup padat sampai tumpah ke badan jalan.

Sejumlah pengunjung pasar menyebutkan seharusnya Satgas COVID-19 sering turun ke pasar itu untuk mengingatkan serta menegur mereka yang tidak menggunakan masker.

"Mencegah kerumunan sulit, karena ini pasar. Seharusnya diawasi dari penggunaan masker saja, yakni wajib menggunakan sekaligus masker kain dan masker bedah. Hal itu diberlakukan bagi pedagang dan pembeli, karena kondisi pasar padat ,"kata Duan, salah satu pengunjung Pasar Waydadi. 

Load More