SuaraLampung.id - Anak-anak muda Kota Metro yang tergabung dalam Sahabat Dokterswoning berencana merevitalisasi cagar budaya rumah dokter atau dokterswoning.
Nantinya di Cagar Budaya Rumah Dokter ini akan didirikan Rumah Informasi Sejarah Kota Metro.
Ada tiga pemuda Metro yang punya ide pendirian Rumah Informasi Sejarah Kota Metro di Cagar Budaya Rumah Dokter.
Mereka adalah Ahmad Humaedi seorang desainer interior, Ahmad Satibi yang memiliki kemampuan arsitektur, dan Kian Amboro yang berlatar belakang sejarawan.
Baca Juga: Demi Viewers, Oknum Guru Buat Video Hoaks Kerusuhan di Terminal Metro
Mereka mengajak teman-temannya dari berbagai latar belakang untuk bergabung dalam project sosial ini.
Kian Amboro menjelaskan bahwa ide membuat Rumah Informasi Sejarah sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu saat memulai proses kajian penetapan cagar budaya.
“Kebetulan saya bergiat bersama kawan-kawan komunitas sejarah yang ada di Metro sayangnya waktu itu belum ada gambaran mau bagaimana membuatnya, sekarang kami bertemu teman-teman lintas profesi yang membantu membuatkan desain interiornya,”ujar sejarawan UM Metro tersebut.
Ahmad Humaedi dan Ahmad Satibi sendiri adalah dua kakak beradik yang memiliki broder project perusahaan konsultan desain interior, arsitektur dan visualisasi tiga dimensi. Keduanya bersepakat bergabung dalam project sosial ini.
“Kami tertarik karena kebetulan salah satu keluarga kami juga pernah tinggal di rumah dokter tersebut dan tentunya kami juga ingin memajukan kota ini lewat karya yang bermanfaat,”ujar Ahmad Humaedi melalui siaran pers.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Fadil Imran : Rendang Simbol Perjuangan Orang Rantau
Satibi menambahkan bahwa mereka kemudian menggalang teman-temannya dari bergagai lintas profesi untuk bergabung dalam project sosial yang rencananya akan didanai melalui dana publik tersebut.
"Ada desain grafis, ada sejarawan, ada jurnalis, ekonom, guru, dosen, komunitas pegiat sejarah seperti Metro Heritage, Arsenik dan Foto Antix yang terlibat dalam gotong-royong ini,”ungkap pria yang dikenal telah membangun banyak perumahan tersebut.
Selama masa PPKM Komunitas Sahabat Dokterswoning sendiri kini telah menyelesaikan desain interior dan mulai mengumpulkan bahan untuk nantinya ditampilkan.
“Kami membagi kerja, ada yang mengumpulkan foto dan narasi ada yang mengumpulkan furniture lama, ada yang mencari dana , ada yang membuat grafis dan ada yang menggalang keterlibatan komunitas lain,” ungkap pria yang akrab disapa Tibi tersebut.
Kian menambahkan bahwa project gotong-royong revitalisasi dokterswoning ini sementara akan mengandalkan dana publik dan bila memungkinkan menggandeng CSR.
“Kami bekerja secara sukarela dan nantinya akan menggalang dana publik maupun CSR untuk merealisasikan ide ini,kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin bersama-sama secara sukarela ataupun berkontribusi mewujudkan ide ini ”ungkapnya.
Terpisah Ketua IDI Metro dr Agung mengatakan mendukung rencana anak-anak muda yang bersemangat untuk membangun kotanya.
“Kami juga akan mendiskusikan dengan para dokter senior di Metro terkait dengan ide ini,”ujarnya melalui pesan whatsap.
Senada Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Metro Seprita mendukung inisiatif anak-anak muda untuk merevitalisasi dokterswoning tersebut.
“Kami tentu bersyukur masih ada anak-anak muda di Metro yang peduli akan sejarah dan cagar budaya serta membantu kami pemerintah untuk melestarikan cagar budaya,”ujarnya.
Ahmad Humaedi mengatakan bahwa desain ini nantinya akan dilaunching secara resmi berbarengan dengan buku, kopi dan aplikasi metro mobile heritage.
“Insya Allah, Agustus kami rilis secara resmi ke publik,mohon doa dan dukungannya”pungkas desainer alumnus Itenas tersebut.
Berita Terkait
-
Alasan Firli Bahuri Kembali Mangkir dari Pemeriksaan: Ada Pengajian dan Tahlilan
-
Polisi Benarkan Keponakan Megawati Terlibat Judi Online, Ternyata Termasuk Tersangka Utama
-
Ada Mobil hingga Lukisan Mahal, Ini Penampakan Barang Sitaan Kasus Judi Online Senilai Rp 167 Miliar
-
Polda Metro Jaya Bakal Periksa Firli Bahuri Lagi
-
Selain Kudu Netral, Kapolda Metro Jaya Larang Anak Buahnya Tidur di Posko Paslon saat Jaga TPS 27 November
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat
-
Tertimbun Longsor, Penambang Pasir Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Way Seputih
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi
-
Menang Versi Hitung Cepat, Ini Kata Eva Dwiana
-
13 Laporan Dugaan Politik Uang Warnai Pilkada Serentak Lampung