SuaraLampung.id - Seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Lampung, permintaan akan tabung oksigen bertambah di pasaran. Banyaknya permintaan ini membuat harga tabung oksigen naik.
Tidak tanggung-tanggung kenaikan harga tabung oksigen di Lampung mencapai tidak kali lebih tinggi dari harga normal. Saat ini harga tabung oksigen ukuran 1 m3 mencapai harga Rp2 juta/tabung.
Hal ini berdasarkan data dari Kantor Wilayah II Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). KPPU mencatat harga tabung oksigen di lima provinsi yakni Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Bengku, dan Bangka Belitung, mengalami kenaikan. Harga tabung oksigen ukuran 1 m3 mencapai harga Rp2 juta/tabung atau naik tiga kali lebih besar dari harga normal.
"Selain harganya yang tinggi, juga diketahui bahwa stok tidak tersedia. Berdasarkan pemantauan pada agen pengisian oksigen juga didapatkan informasi bahwa saat ini tidak lagi melayani sewa tabung oksigen. Agen hanya melayani isi ulang dengan harga rata-rata Rp50 ribu per meter kubik," kata Kepala Kantor KPPU Wilayah II Wahyu Bekti Anggoro, Senin (5/7/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Baca Juga: Pemkab Lampung Tengah Larang Warga Gelar Hajatan, Catat Tanggalnya
Dia mengatakan, berdasarkan pemantauan tersebut, diketahui naiknya harga tabung oksigen terjadi karena tingginya permintaan, stok terbatas, dan tempat penyewaan tabung juga terbatas.
Atas kondisi ini, KPPU menghimbau kepada masyarakat atau stakeholder dapat menyampaikan informasi dan laporan jika ditemukan indikasi pelanggaran UU No.5 Tahun 1999 yang berdampak pada adanya hambatan pada pasokan dan distribusi, yang berdampak pada meningkatnya harga di tingkat konsumen.
Temuan lainnya, kesediaan pasokan obat-obatan yang biasa digunakan dalam penyembuhan Covid-19, dari 11 jenis obat yang diatur Surat Keputusan Menteri Keesehatan HK.01.07/MENKES/4826/2021 tentang Harga Eceran Tertinggi Obat Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease, diketahui terdapat empat jenis obat yang biasa tersedia di apotek yaitu Favipiravir 200 mg, Oseltamivir 75 mg, Ivermectin 12 mg, dan Azithromycin 500 mg.
Berdasarkan pemantauan, terdapat dua jenis obat yang masih dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), yaitu Oseltamivir 75 mg dan Azithromycin 500 mg.
"Selain itu, juga didapatkan informasi bahwa kesediaan pasokan dari obat-obatan tersebut terbatas dan banyak apotek yang tidak lagi memiliki stok. Berdasarkan konfirmasi yang didapatkan dari distributor, dijelaskan bahwa suplai obat-obatan Covid-19 kepada apotek dibatasi," kata Wahyu Bekti.
Baca Juga: Perawat Puskesmas Kedaton yang Dikeroyok Dilaporkan Balik ke Polisi, Ini Versi Pelapor
Distributor fokus melakukan pemenuhan kebutuhan obat Covid-19 untuk rumah sakit atau layanan kesehatan pasien Covid-19. Namun, dipastikan bahwa kesediaan stok pada gudang induk dapat memenuhi kebutuhan.
Masih berdasarkan hasil pemantauan, didapatkan informasi bahwa meskipun permintaan terus mengalami kenaikan, stok vitamin di tingkat apotek pada lima provinsi wilayah kerja masih tersedia dengan jumlah cukup dan harga cenderung stabil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
Terkini
-
BRI Andalkan AgenBRILink untuk Permodalan dan Akses UMKM
-
Dukungan BRI Buka Peluang Ekspor bagi Produsen Camilan Sehat Casa Grata
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta UMKM untuk Dorong Sektor Produksi
-
Tak Perlu Khawatir, BRI Tetap Layani Transaksi Saat Libur Panjang Tahun Baru Islam
-
BRI Raih Posisi Tertinggi sebagai Institusi Keuangan No.1 RI versi Fortune Southeast Asia 500