SuaraLampung.id - Setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara atau hari jadi Kepolisian Republik Indonesia atau Polri. Padahal polisi pertama yang terbentuk di Republik ini bukanlah di tanggal 1 Juli.
Polisi pertama di Republik Indonesia justru terbentuk pada 21 Agustus 1945. Lalu mengapa Hari Bhayangkara diperingati setiap 1 Juli?
Setelah Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, Jepang melucuti seluruh tentara baik Heiho dan PETA.
Hanya polisi dan Tokubetsu Keisatsu Tai atau Polisi Istimewa yang tidak dilucuti Jepang.
Dikutip dari buku 'Pasukan Polisi Istimewa Prajurit Istimewa dalam Perjuangan Kemerdekaan di Jawa Timur' disebutkan bahwa para polisi dan anggota Tokubetsu Keisatsu Tai langsung bertindak begitu mendengar kabar proklamasi kemerdekaan.
Mereka langsung berkumpul dan mendiskusikan masa depan Tokubetsu Keisatsu Tai. Pada pertemuan itu disepakati nama Tokubetsu Keisatsu Tai diganti menjadi Polisi Istimewa.
Para anggota Polisi Istimewa segera mengambil langkah menindaklanjuti kemerdekaan RI. Mereka mengibarkan bendera Merah Putih di di asrama mereka di Reiniersz Boulevard atau Jalan Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Bendera Merah Putih itu sempat diturunkan instruktur Jepang. Namun karena para anggota Polisi Istimewa mengancam si instruktur, bendera Merah Putih kembali dikibarkan.
Pada 19 Agustus 1945 para anggota Tokubetsu Keisatsu Tai kembali beraksi. Kali ini sasaran mereka adalah di Markas Tokubetsu Keisatsu Tai di Coen Boulevard atau Jalan Polisi Istimewa.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-75, Kepolisian RI Bingkiskan Kado Vaksinasi Covid-19 Sejuta Dosis
Di markas Tokubetsu Keisatsu Tai, para anggota Polisi Istimewa itu mengibarkan bendera Merah Putih. Pimpinan Tokubetsu Keisatsu Tai asal Jepang marah melihat bendera Merah Putih berkibar.
Ia memanggil anggota Tokubetsu Keisatsu Tai yang mengibarkan bendera Merah Putih dan menamparnya. Pimpinan Tokubetsu Keisatsu Tai ini meminta agar bendera Merah Putih diturunkan dan diganti dengan bendera Jepang.
Tindakan pimpinan Tokubetsu Keisatsu Tai diketahui anggota Tokubetsu Keisatsu Tai lain. Mereka langsung melindungi bendera Merah Putih dengan kawat berduri agar tidak bisa dilewati pihak Jepang yang ingin menurunkannya.
Sementara itu anggota Polisi Istimewa dipelopori Inspektur Kelas I Mohammad Jasin menggelar rapat yang dihadiri Inspektur I Soetardjo, Komandan Polisi Abidin dan Komandan Polisi Musa.
Mereka membahas perkembangan situasi di Surabaya. Awalnya ada kekhawatiran dari para anggota Polisi Istimewa itu karena Jepang masih berkuasa penuh di Surabaya.
Namun kebulatan tekat untuk mendukung perjuangan republik, para anggota Polisi Istimewa ini sepakat membentuk Polisi Republik Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
BRI Perkuat Ekonomi Lokal dan Pariwisata Olahraga Melalui Dukungan di MotoGP Mandalika 2025
-
UMKM Kuliner Padang Naik Kelas, BRI Bantu Perkuat Branding Lewat Program BRILiaNpreneur
-
Penyelundupan Ribuan Burung Gagal, Dua Pelaku Diamankan
-
Panduan Lengkap: Membuat Infografis Kece Anti Ribet dengan Gemini AI
-
Lampung Bangun Rumah Sakit Hewan Rujukan: Terkendala Dana Berharap DAK