SuaraLampung.id - Vaksinasi Covid-19 bagi anak dan remaja di Indonesia belum diperbolehkan. Ini karena belum ada hasil uji klinis terhadap penggunaan vaksin Covid-19 bagi anak dan remaja.
Saat ini Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menunggu hasil uji klinik dan kajian mengenai penggunaan vaksin Covid-19 pada anak dan remaja.
Hasil uji klinis ini penting sebagai bahan untuk menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah perihal pelaksanaan vaksinasi pada kelompok anak dan remaja di Indonesia.
"Indonesia belum izinkan vaksin Covid-19 untuk kelompok anak dan remaja. Kita masih tunggu hasil uji klinik fase III. Saat ini baru ada uji klinik fase I dan II," kata Sekretaris Eksekutif ITAGI Julitasari Sundoro melalui layanan pesan singkat di Jakarta, Selasa (8/6/2021) dilansir dari ANTARA.
Julitasari mengatakan, ITAGI masih menanti data imunogenisitas atau kemampuan vaksin Covid-19 dalam memicu respons imun dari tubuh anak maupun remaja dari otoritas kesehatan terkait.
Menurut dia, ITAGI akan menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak setelah kajian klinik mengenai penggunaan vaksin Covid-19 pada anak diselesaikan oleh otoritas terkait di Indonesia maupun dunia.
"Kita tunggu rekomendasi ITAGI dan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait dengan data immunogenicity dan keamanan vaksin uji klinik fase III," katanya.
Pemerintah China telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Sinovac untuk kelompok orang berusia tiga hingga 17 tahun.
Hasil awal uji klinik tahap I dan II menunjukkan vaksin tersebut dapat memicu respons imun pada orang-orang dalam rentang usia itu.
Baca Juga: Pengusaha Lampung Tunggu Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong
Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pun telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer pada anak usia 12 sampai 15 tahun pada Mei 2021.
Sementara itu, negara-negara di Eropa dilaporkan sedang membahas kemungkinan menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 dari Pfizer pada anak usia 12 sampai 15 tahun. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Promo Solaria 9.9! Express Bowl Ayam Teriyaki hanya Rp1.000
-
Bakauheni Menuju Pelabuhan Masa Depan: Green Port Raksasa Penjaga Lingkungan
-
5 Kabupaten di Lampung Diterjang Banjir, Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik?
-
Detik-detik Mencekam di Ladang: Petani Sekampung Udik Dibacok Kawanan Begal, Motor Raib!
-
Kakak Beradik Ditemukan Tewas Berpelukan di Pesisir Barat, Pelakunya Mahasiswa Tetangga Korban