SuaraLampung.id - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi 80 perwira tinggi TNI. Salah satunya adalah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.
Mayjen Dudung Abdurachman dipromosikan menjadi Panglima Kostrad. Jabatan Pangkostrad sendiri dijabat jenderal bintang tiga. Sementara Dudung saat ini masih memegang bintang dua di pundaknya.
Pengamat militer Aris Santoso punya prediksi di balik mutasi Mayjen Dudung Abdurachman sebagai Pangkostrad. Dilansir dari YouTube Kompas TV, Aris Santoso memperkirakan ada skenario di balik mutasi tersebut.
"Yang paling penting ini, Pak Dudung meramaikan nominasi untuk KSAD berikutnya," ujar Aris Santoso. Diketahui jabatan KSAD saat ini dipegang Jenderal Andika Perkasa.
Baca Juga: Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad yang Baru
Menurut Aris, promosi Mayjen Dudung Abdurachman menjadi bintang tiga dipercepat dengan asumsi KSAD sekarang Jenderal Andika akan menjadi Panglima TNI.
"Artinya akan disiapkan untuk pengganti (Jenderal Andika Perkasa sebagai KSAD). Salah satunya adalah Pak Dudung ini," papar Aris Santoso.
Sebagai pengamat TNI, Aris Santoso sendiri mengaku agak luput mengikuti jejak karier Dudung Abdurachman. Dalam bayangan Aris, promosi Dudung ini sedikit politis karena dipercepat.
Menurut Aris Santoso ada empat calon KSAD. Yaitu Kasum TNI Letjen Eko Margiyono, Pangkostrad Mayjen Dudung Abdurachman, Pangdam Kasuari Mayjen Nyoman Cantiasa dan Pangdam Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak.
Bagi Aris Santoso, tiga nama selain Dudung sudah lama dikenal publik. Sementara Dudung tiba-tiba muncul. "Pak Dudung ini sebagai kuda hitam sebagai calon KSAD," ujar Aris.
Baca Juga: Loper Koran Kini jadi Pangkostrad, Segini Harta Kekayaan Mayjen Dudung Abdurachman
Menurut Aris Santoso, dalam membaca calon KSAD atau calon Panglima TNI biasanya perlu mencari hubungannya dengan kekuasaan.
"Kalau sudah pangkat jenderal itu, kategori profesionalisme, portofolio, kemampuan sudah lewat semua. Itu dianggap sudah setara semua tinggal gimana nasib dia," ujar Aris Santoso.
Aris Santoso melihat akselerasi karier Mayjen Dudung Abdurachman karena punya link di Istana. Menurut Aris, Dudung adalah menantu Kholid Ghozali.
"Kholid Ghozali ini adalah jenderal purnawirawan Akmil 65 yang kebetulan adalah sahabat baik Pak Taufik Kiemas waktu zaman remaja di Palembang," terang Aris.
"Artinya apa? Artinya Pak Dudung ini sudah masuk di radarnya Mbak Mega, Ketua Umum PDIP," ujar dia lagi.
Begitu juga dengan Letjen Eko Margiyono yang pernah menjadi Komandan Paspampres.Menurut Aris, nama Eko sudah masuk radar Presiden Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
Terkini
-
Festival Krakatau Geger! 12 Tupping Keratuan Darah Putih Kembali Muncul Setelah 3 Dekade
-
Festival Krakatau 2025 Masuk Kalender Pariwisata Nasional! Apa yang Baru?
-
Sopir Travel Dibunuh karena Sakit Hati Ini Kronologi Lengkap Perampokan di Lampung Selatan
-
El-Bhara Bikin Paul Munster Merinding! Antusiasme Suporter Jadi Modal Bhayangkara FC di Liga 1
-
Stadion Sumpah Pemuda Bikin Pelatih Bhayangkara FC Kagum