SuaraLampung.id - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menyisakan duka dan kenangan bagi Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto.
Laksda Iwan Isnurwanto adalah orang yang pernah menjadi bagian dari KRI Nanggala-402. Selama 30 tahun jenderal bintang dua ini mengawaki KRI Nanggala-402.
Terhitung dari tahun 1990 hingga tahun 2002 Laksda Iwan Isnurwanto menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402. Sejak ia lulus dari Akademi Angkatan Laut, tugas pertamanya adalah di KRI Nanggala-402.
Banyak pengalaman yang tidak terlupakan yang dialami Laskda Iwan Isnurwanto di KRI Nanggala-402. Iwan mengatakan, seluruh tempat di Indonesia sudah pernah disinggahi saat operasi bersama KRI Nanggala-402.
Baca Juga: Salat Id Ditiadakan, Masyarakat Masih Bisa Gelar Salat Tarawih di Masjid
"Tentunya banyak pengalaman itulah yang membesarkan kami untuk profesional mengawakinya," kata Laksda Iwan Isnurwanto dilansir dari YouTube Kompas TV.
Untuk menjadi awak kapal selam, Iwan mengatakan pasukannya dilatih untuk bisa mengatasi semua permasalahan di kapal selam.
"Bagaimana cara mengatasi kedaruratan, bagaimana membawa kapal selam duduk di dasar laut," ujar mantan Komandan Seskoal ini.
Beberapa pengalaman yang tidak pernah ia lupakan saat salat Jumat di dasar laut. Saat itu KRI Nanggala-402 duduk di dasar laut. Lalu para awaknya melaksanakan salat Jumat.
"Yang mungkin seluruh dunia tidak pernah melaksanakan (salat Jumat di dasar laut). Kami pernah melaksanakan," ujar Laksda Iwan Isnurwanto.
Baca Juga: Salat Id Berjamaah di Jawa Tengah, Hanya Boleh di Wilayah Hijau dan Kuning
Selain itu, Laksda Iwan dan para kru lainnya juga pernah melaksanakan salat Id Idul Fitri di dalam laut di kedalaman 30 meter.
Saat itu Iwan dan para awak KRI Nanggala-402 sedang melaksanakan operasi. Mereka tidak bisa ke pangkalan. Akhirnya KRI Nanggala-402 menyelam di kedalaman 30 meter. Lalu para awaknya melaksanakan salat Id Idul Fitri.
"Kami pernah menyelam 30 meter untuk salat Idul Fitri karena kami tidak bisa ke pangkalan tidak bisa pulang karena operasi maka kami salat Id di kedalaman 30 meter. Tidak semua orang bisa mengalami itu," tuturnya.
Berita Terkait
-
Ribuan Umat Muslim Salat Idul Adha di Terminal Kampung Melayu
-
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Salat Idul Adha
-
Profil Untung Cahyono, Penceramah di Bantul yang Bahas Politik Saat Salat Id Sampai Buat Jemaah Walkout
-
Tetap Khusyuk, Viral Kereta Api Lewat di Tengah-tengah Jemaah Salat Idul Fitri
-
Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Berbagai Daerah Indonesia
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Remaja Putri di Lampung Tengah Dihamili Pria Paruh Baya, Sang Ibu Syok Berat
-
Diwarnai Aksi Kejar-kejaran! Polisi Gagalkan Transaksi Sabu di Jalinsum Way Kanan
-
Harga Gabah Naik Jadi Rp6.500/Kg, Pemprov Siap Serap Maksimal Panen Raya Lampung
-
Alasan Pelaku Sebar Video Asusila Pasangan Pelajar di Lampung Timur
-
Pemprov Lampung Siapkan Alur Distribusi Pupuk Subsidi untuk Petani Ubi Kayu