SuaraLampung.id - Di tengah pandemi Covid-19, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Lampung pada Februari 2021 mengalami kenaikan dibanding bulan lalu.
Ttingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Lampung tercatat 40,52 persen pada Februari 2021. Jumlah ini naik 2,89 poin dibandingkan TPK hotel pada Januari 2021.
"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2020, TPK hotel berbintang turun sebesar 16,86 poin," kata Kabid Statistik Distribusi BPS Provinsi Lampung Riduan dilansir dari ANTARA.
Ia menjelaskan, jumlah tamu selama Februari 2021 yang menginap di hotel berbintang mencapai 46.102 orang, terdiri atas 50 orang tamu asing dan 46.052 orang tamu domestik.
Kondisi ini, lanjut dia, mengalami kenaikan sebanyak 1.439 orang (3,22 persen) dibandingkan Januari 2021 yang tercatat 44.663 orang.
Riduan menjelaskan rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada hotel berbintang di Provinsi Lampung bulan Februari 2021 tercatat 1,29 hari, turun 0,09 hari dibanding RLMT hotel pada Januari 2021 yang tercatat sebesar 1,38 hari.
Sementara itu, Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD-PHRI) Lampung mencatat okupansi hotel di daerah ini di tengah pandemi Covid-19 mencapai 55 hingga 65 persen.
"Untuk perhitungan okupansi hotel yang dilakukan secara menyeluruh, barometer utama dilihat dari musim reguler (regular season), dan bila dilihat memang belum signifikan, namun sudah mulai bertumbuh," ujar Sekretaris BPD PHRI Lampung Friandi Indrawan.
Ia mengatakan pertumbuhan okupansi hotel diharapkan dapat terus terjadi untuk memulihkan ekonomi.
Baca Juga: Jakmania Diciduk saat Rayakan Kemenangan Persija Jakarta
"Kami akan terus jaga dan tingkatkan dengan banyak upaya, agar okupansi hotel di musim reguler dalam satu tahun ini dapat bertambah," katanya lagi.
Dia menjelaskan sempat terjadi peningkatan okupansi pada musim puncak (peak season) terutama pada libur akhir tahun 2020 hingga okupansi hotel mencapai 98 persen.
"Untuk peak season seperti libur akhir tahun memang ada peningkatan hingga 98 persen, namun hal ini tidak begitu mempengaruhi okupansi secara menyeluruh karena hanya terjadi saat ada musim libur datang," ujarnya pula.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Cara Mudah Bikin Pas Foto Sendiri di Rumah dengan Gemini AI Lengkap dengan Prompt
-
Mantan Pj Gubernur Lampung Diperiksa Kejati Terkait Korupsi Dana PI WK OSES
-
Kementan Investasi Rp180 Miliar untuk Hilirisasi di Lampung
-
Sistem Pagar Mengangkat Produktivitas Kopi Robusta Lampung
-
Bhayangkara FC Raih 3 Poin di Kandang, Persik Kediri Tumbang