SuaraLampung.id - Mantan bomber Bali I, Ali Imron blak-blakan menyebut menjamurnya paham radikal di Indonesia. Bahkan, para jihadis tidak akan kehilangan akal untuk menyebarkan pahamnya, meski jalannya dirintangi.
"Sekalipun misalkan sekarang ini Wawan (juru bicara BIN) dan pemerintah atau negara itu memotong semua hubungan elektroik, misalkan berhasil ya, itu pasti ada jalan (lain)," kata Ali Imron dalam diskusi bertajuk Tangkis Teroris, Jumat (16/4/2021).
Menurut Ali Imron, bukan media komunikasi yang harus disoal dalam pemberantasan paham teroris, melainkan hubungan antara satu teroris dan teroris lainnya.
Dulu, kata Ali Imron, pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, sudah tidak menggunakan gawai atau alat elektronik untuk berkomunikasi, melainkan dengan menggunakan surat.
Kakak kandungnya, Mukhlas alias Ali Gufron yang merupakan otak bom malam Natal 2000 dan bom Bali 2002 pernah mengirimkan surat kepada Osama bin Laden sebelum dieksekusi mati pada 2007.
"Kalau kami bertiga jadi dieksekusi Indonesia, Al Qaeda harus mengadakan pembalasan sebesar-besarnya di Indonesia, itu isi suratnya," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, gaya komunikasi penyebar paham radikali berubah menjadi lebih modern, yakni dengan memanfaatkan aplikasi pesan instan.
Mereka kerap melakukan perekrutan kilat para calon teroris-teroris baru.
Menurut Ali Imron, upaya dari pemerintah untuk memutus penyebaran paham radikal di dunia maya tidak membuat para teroris kemudian menciut.
Baca Juga: Eks Bomber Bali 1, Ali Imron Sebut Peta Terorisme di Indonesia Mengerikan
Ali Imron mengatakan yang harus ditekankan adalah deradikalisasi dan sosialisasi agar menyelamatkan masyarakat dari penyebaran paham radikal.
Ali Imron mengungkapkan, para jihadis pantang menyerah, meski jalan mereka dihalangi.
"Jadi sekali lagi membicarakan masalah tadi dari media bahwa teroris menggunakan media itu hanya salah satu cara, tetapi bukan itu sebetulnya, yang terpenting adalah paham ini, paham ini yang sudah menjamur di Indonesia khususnya, itu yang harus kita perhatikan," katanya. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Terungkap! Cuma Butuh 2 Jam Waktu Untuk Yakinkan Orang Mau Jihad Bunuh Diri
-
Ali Imron Usulkan Ini untuk Antisipasi Terorisme
-
Tanggapi Aksi Bom Bunuh Diri, Ali Imron: Masih Banyak yang Rebutan Daftar
-
Eks Bomber Bali Ungkap Banyak yang Rebutan Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri
-
Soal Pelaku Bom Bunuh Diri, Ali Imron Eks Bomber Bali Beri Respons Menohok
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Sarang Narkoba Komering Putih Digerebek: Polisi Bakar 'Gubuk Sabu'
-
Kronologi Pembunuhan Kakek di Mesuji Bikin Merinding: Dipicu Tembakau Berujung Maut
-
Korupsi Dana KB Tubaba: Kejari Dalami Peran Pejabat Dinas PPKB
-
Tragedi Jembatan Anoman Lampung Tengah: Pria Ditemukan Gantung Diri
-
Makam Tentara Belanda Tersembunyi di Lampung Selatan Siap Jadi Destinasi Edukasi Sejarah