Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 18 Maret 2021 | 16:06 WIB
Sejumlah polisi foto bersama pria bernama Asep yang disebut hilang saat Tsunami Aceh. Asep diketahui warga Natar, Lampung Selatan. [Tangkapan layar/Instagram]

SuaraLampung.id - Anggota polisi yang ditemukan setelah 17 tahun hilang akibat tersapu tsunami di Aceh ternyata warga Lampung. Keluarga Ajun Brigadir Polisi Asep tinggal di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. 

Diketahui setelah hilang 17 tahun akibat tsunami Aceh, Asep ditemukan di Rumah Sakit Jiwa Zaenal Abidin, Banda Aceh. Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Satuan Brimob Polda Lampung akan menerbangkan keluarga Asep ke Aceh.

Asep sempat dinyatakan meninggal dunia dan diberi gelar anumerta akibat sapuan tsunami Aceh di tahun 2004.  Menurut Pandra, pihak Satbrimob Polda Lampung telah berkoordinasi dengan keluarga Apbrip Asep di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. 

"Sudah dikoordinasikan dengan kakak dan adik dari Apbrip Asep, Mahyudin dan Saiful," kata Pandra, Kamis (18/3/2021) dilansir dari Lampungpro.co---jaringan Suara.com.   Pandra mengatakan, kakak dan adik Apbrip Asep akan diterbangkan ke Aceh untuk dipertemukan dan memastikan pasien itu adalah Apbrip Asep.

Baca Juga: Bikin Haru! 16 Tahun Dikira Hilang saat Tsunami, Polisi Ini Ditemukan

Rencananya, keluarga Asep diterbangkan besok pagi dan dijadwalkan tiba siang sampai di Banda Aceh. Jika benar polisi tersebut adalah Asep, pihak keluarga akan membawa Asep kembali ke Natar.

Kisah Abripda Asep ini viral setelah  diunggah di akun Instagram @ndorobeii. Akun @ndoroboii mendapatkan informasi tersebut dari @yuri_mbeling. Ia diduga juga anggota Polri. Mereka pun menceritakan kejadian peristiwa Tsunami Aceh. 

"Gembira bercampur bingung saat seorang sahabat menginformasikan telah ditemukan seorang personil Polisi bernama Asep yang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh dan bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan  Banda Aceh tahun 2004. Saat itu  Asep masih sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi  (Abrip).  Beliau adalah lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000.  

Pada saat terjadi Tsunami yang mengguncang Aceh pada tahun 2004 beliau sedang  bertugas pada posko pengamanan mengingat waktu itu Aceh sedang bergejolak politik dengan adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Tsunami pagi itu menyapu bersih posko tempat Asep  bertugas bersama seluruh bangunan lainnya  yang ada hingga rata tanah dan menelan korban jiwa hingga puluhan ribu jiwa. Asep dilaporkan hilang sebagai akibat bencana Tsunami Aceh dan digelar sebagai Abrip Anumerta Asep.

Baca Juga: Hilang Selama 16 Tahun Sejak Tsunami Aceh, Benarkah Asep Ditemukan?

Perasaaan haru para sahabat di Polda Aceh saat ada informasi dari pihak rumah sakit JIwa Zaenal Abidin Banda Aceh kalau salah satu pasiennya diduga adalah personil POlri. Bripka Indra bersama rekan-rekannya langsung kerumah sakit dan mendapati Asep sedang berada ditengah para pasien ODGJ. Saat mereka datang Abrip Asep tidak merespon dengan normal.

Hal inipun bisa dimaklumi.  Sampai sejauh ini  pihak rumah sakit telah mencocokan ciri fisik serta ciri lainnya dan  mendekati ciri seorang Abrip Asep.  Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya di Palembang. 

Suasana hari ini belum bisa digambarkan dengan kata-kata lantaran rasa haru yang tak berpenghabisan dari para sahabat apalagi keluarga. Enam belas tahun 3 bulan Abrip Asep hilang dan dikabarkan sudah meninggal dunia akibat sapuan Tsunami Aceh 2004 kini ditemukan kembali sebagai seorang yang sempurna meski mengalami gangguan jiwa.
Rasa syukurpun tak henti-hentinya bagi Sang Khalik pemberi Kehidupan atas mukjizat ini. Keluarga Besar Polri akan berbahagia atas informasi ini."

Load More