Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 19 Februari 2021 | 09:32 WIB
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Novel Baswedan menyebut sosok Kapolri yang bisa dicontoh

SuaraLampung.id - Penyidik senior Novel Baswedan berbicara tentang institusi lamanya Polri. Novel Baswedan adalah mantan anggota Polri. Meninggalkan Polri, Novel kini berkhidmat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menjadi penyidik di KPK, Novel Baswedan pernah beberapa kali mengusut kasus korupsi di lingkungan Polri. Kasus itu melibatkan orang-orang penting di Polri. 

Sejak itu ada anggapan Novel Baswedan memusuhi Polri dan ia juga dimusuhi polisi. "Kalo saya dibilang dimusuhi polisi ga juga, saya memusuhi polisi ga juga," kata Novel Baswedan di YouTube Haris Azhar berjudul "SAYA MUSUHI POLISI?! GA JUGA...!! - NgeHAMtam BARENG NOVEL BASWEDAN -".

Namun kata Novel, di institusi Polri ada oknum-oknum yang mencari keuntungan dengan cara apapun hingga membuat kewenangannya diperjualbelikan. "Pasti dong ketika ada petugas anti korupsi yang sedang mau melakukan tindakan pasti mereka ga suka," kata Novel Baswedan.

Baca Juga: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Polri yang Baru

Sama halnya kata Novel, polisi yang tidak disukai maling. Menurutnya, kalau ada polisi yang ingin dicintai maling itu adalah kesalahan. "Kalo dia bekerja bener pasti dimusuhi. Ketika kerja dengan konsep begitu. Kita dihadapkan pilihan. Mau berbuat baik atau berbuat jahat. Kalo berbuat baik pasti dimusuhi orang jahat, kalo berbuat jahat pasti tidak disukai orang baik," terang Novel.  

Bagi Novel banyak polisi baik terutama di daerah. Novel yang pernah bertugas di daerah terpencil saat masih menjadi polisi melihat sendiri anggota-anggota polisi yang bekerja dengan benar dengan tulus.

"Kalo dibilang kebaikannnya apa? Banyak. Banyak polisi di daerah-daerah itu yang mau sampai menolong masyarakat. Bahkan ikut dalam kegiatan pendidikan mengajari anak-anak membaca. Itu luar biasa," katanya.

Mengenai cara memperbaiki polisi menurut Novel harus ada pembagian antara polisi yang bertugas independen dengan polisi yang bekerja secara terbuka.

"Bagi saya yang paling utama itu polisi itu kan ada yang independen dan ada yang di bawah pemerintah dalam hal ini adalah polisi berseragam. Tapi dalam hal penegakan hukum dia independen. Di banyak negara itu dibatasi, dipisah ketika itu dilakukan itu bisa menjadi perbaikan," ucapnya. 

Baca Juga: Piala Menpora 2021 Digelar, Madura United Kumpulkan Pemain 25 Februari

Novel Baswedan lalu menyebut keberhasilan Polri di era kepemimpinan Kapolri Jenderal Sutanto. Di tahun 2004, Sutanto membuat gebrakan pemberantasan judi. 

Load More