SuaraLampung.id - Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) menggelar survei mengenai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan. Survei lembaga pimpinan Burhanuddin Muhtadi ini menempatkan TNI sebagai lembaga paling tinggi mendapat kepercayaan masyarakat.
Lewat akun Twitternya, Burhanuddin Muhtadi menayangkan data survei Indikator. Terlihat institusi TNI adalah lembaga paling dipercaya masyarakat.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, dibanding negara seperti Myanmar dan Thailand, stabilitas demokrasi di Indonesia ditunjang salah satunya oleh reformasi militer yang sukses.
"Trust publik thd TNI paling tinggi dibanding lembaga-lembaga lain. Jika kita lihat bagaimana militer di Myanmar, Thailand atau Mesir yg melakukan kudeta thd pemerintahan demokratis, maka stabilitas demokrasi kita juga ditunjang salah satunya oleh reformasi militer TNI yg sukses" cuit Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga: 7 Pria Ngaku Ormas Ditangkap Polisi, Diduga Peras Oknum Prajurit TNI
Data yang dipaparkan Burhanuddin Muhtadi ini mendapat kritik dari jurnalis investigasi Dandhy Dwi Laksono. Bagi Dandhy, institusi TNI tak layak dilakukan survei dalam hal kepercayaan publik karena TNi adalah institusi yang tertutup.
"Bung, bagaimana mungkin ketika (1) KPK tak berwenang mengusut langsung korupsi TNI, (2) Komnas HAM tak berwewenang menyidik bahkan menangkap pelanggar HAM seperti KPK, dan (3) TNI punya banyak aturan kerahasiaan dibanding lembaga lain, lalu disurvei urusan "public trust"?" tanya Dandhy ke Burhanuddin Muhtadi.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, persoalan KPK dan Komnas HAM yang tidak punya kewenangan menyelidiki institusi TNI adalah persoalan yang harus diperjuangkan bersama.
Kata Burhanuddin, dalam survei itu, lembaganya menggunakan pertanyaan standar dalam survei opini publik. "Ya kita perjuangkan supaya KPK dan Komnas HAM punya kewenangan untuk menyidik TNI. Wording pertanyaan yg kami pakai standar yg biasa digunakan dalam survei opini publik seperti yg dipakai WAPOR." tulis Burhanuddin.
Bagi Dandhy, tetap saja tidak sejajar membandingkan TNI dengan lembagai lain terkait persepsi publik. Ini karena TNI adalah lembaga yang sulit diakses oleh publik.
Baca Juga: Mengapa Isuzu MU-X Kurang Dilirik Konsumen?
"Itulah poin saya. Dengan banyak "privilege" yang melindungi TNI dari standardisasi transparansi dan akses publik, tentu janggal membandingkan dengan lembaga sipil terkait persepsi publik. Karena publik memang merasa "tak pernah dengar ada kasus" atau "data tidak tersedia". cuit Dandhy.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gempar! Purnawirawan TNI Usul Gibran Diganti, Ketua MPR Angkat Bicara!
-
Forum Purnawirawan Prajurit TNI Desak Gibran Diganti, Ketua MPR: Dia Adalah Wakil Presiden yang Sah
-
Profil Forum Purnawirawan TNI dan Alasan di Balik Tuntutan Wapres Gibran Diganti
-
Ketangguhan Helikopter AS565 MBe Panther TNI AL, Si Penjaga Laut dan Udara
-
8 Tuntutan Purnawirawan TNI Bikin Heboh: Prabowo Kirim Wiranto Beri Tanggapan Tegas
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Lampung Gandeng Masyarakat Lawan Terorisme: Pendekatan Holistik Jadi Kunci
-
Korupsi Alkes RSUD Batin Mangunang Tanggamus: Mantan Direktur dan Kontraktor CT Scan Ditahan
-
Ilegal Fishing di Lampung Rugikan Negara 9,3 Miliar, Polisi Ungkap Modus Licik Libatkan Anak-anak
-
Rp100 Miliar untuk Sekolah Rakyat di Lampung, Dimana Lokasinya?
-
2 Desa di Lampung Barat Belum Teraliri Listrik, Parosil Temui Andi Arief