SuaraLampung.id - Maraknya penggunaan surat keterangan tes Covid-19 palsu, membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang mengambil langkah antisipasi. Pihak KKP Panjang tak ingin kecolongan meloloskan penumpang yang memalsukan surat keterangan tes Covid-19.
Langkah antisipasi yang diambil KKP Panjang adalah dengan menyiapkan sistem digital validasi surat keterangan tes Covid-19. Lewat sistem digital, diharapkan tidak ada penumpang yang menggunakan surat keterangan Covid-19 palsu di area Pelabuhan Panjang.
"Kami menindaklanjuti permintaan yang disampaikan kepada kami dimana kita menyiapkan sistem digitalisasi untuk memvalidasi surat keterangan tes cepat ataupun tes usap COVID-19 melalui e-HAC," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Marjunet Danoe saat dihubungi, Sabtu (30/1/2021) dilansir dari Antara.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya pemalsuan surat keterangan serta mengurangi risiko paparan COVID-19 bagi petugas di lapangan.
"Iya benar sekali, untuk mencegah pemalsuan surat dan mengurangi resiko paparan bagi petugas kami yang melakukan validasi, sebab bentuk manual kertas sangat berisiko terjadi kontak antara petugas dan penumpang," katanya.
Menurutnya, pemberlakukan surat digital akan dilakukan secara bertahap selama Februari, dan bagi fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan untuk menertibkan surat keterangan secara digital untuk memudahkan proses validasi.
"Kalau perhitungan selama Februari masih akan dicampur antara surat digital dan manual tertulis, penerapan di Bandara sudah sejak Rabu, namun memang masih banyak penumpang yang membawa surat manual sehingga kita akan terus sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Respon positif akan penerapan digitalisasi validasi surat tes cepat dan tes usap juga dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana.
"Kalau untuk sistem digitalisasi kami mendukung, namun harus benar- benar dipersiapkan dengan matang jangan sampai menjadi kendala bagi masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan selama pandemi COVID-19 sistem digital dapat membantu mencegah adanya kontak sehingga mengantisipasi adanya persebaran COVID-19. "Selama COVID-19 sangat baik bila secara digital untuk antisipasi persebaran," ucapnya lagi
Berita Terkait
-
Viral! Napi Ini Tolak Kebebasan dan Memilih Tetap di Penjara
-
BRI Tawarkan Bunga KPR 1,13% di Consumer Expo Bandar Lampung untuk Wujudkan Rumah Impian
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Kisah UMKM Nanas Nadi: Naik Kelas Lewat KUR dan Layanan Digital BRI
-
Siapa Suami Zita Anjani? Ini Profil Radityo Egi Pratama yang Juga Pejabat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS
-
Badan Informasi Geospasial Berikan Penghargaan Bhumandala Award 2025 Kepada Pemkot Metro