SuaraLampung.id - Beruntunglah Anda para penyuka makanan pedas, yang merasa kurang lengkap kalau makan tanpa sambal. Pasalnya, selain membuat makanan jadi lebih nikmat, keberadaan sambal juga memberi manfaat kesehatan bagi tubuh Anda. Tidak percaya? Simak saja 9 manfaat makanan pedas berikut ini, seperti dilansir dari laman Firstwefeast. Beberapa di antaranya pasti Anda belum tahu.
1. Membantu menurunkan berat badan
Ilmuwan di Universitas Daegu, Korea, menemukan tikus yang diberi diet tinggi lemak dikombinasikan dengan capsaicin (zat aktif pada cabai yang menimbulkan rasa pedas) membakar lebih banyak lemak daripada tikus dengan diet tinggi lemak tanpa capsaicin. Para peneliti mampu membuktikan bahwa capsaicin membantu mengurangi ukuran sel lemak dengan meningkatkan produksi protein di dalam sel.
Dalam sebuah studi tahun 2010, The Journal of Proteome Research juga menemukan bahwa capsaicin dapat menurunkan produksi sel lemak.
2. Mengurangi risiko tumor
Sebuah studi dari Edwards School of Medicine di West Virginia menunjukkan capsaicin memiliki sifat anti-proliferatif yang dapat melindungi tubuh dari tumor kolorektal dan kanker paru-paru. Capsaicin mengaktifkan saluran ion yang disebut TRPV1, yang dapat membantu melindungi tubuh dari panas, keasaman, dan bahan kimia pedas. Ketika TRPV1 berinteraksi dengan reseptor faktor pertumbuhan epidermal, itu dapat menurunkan risiko perkembangan tumor usus dan pertumbuhan yang tidak diinginkan lainnya.
Baca Juga: Santap Makanan Pedas Level Dewa, Pasien Covid-19: Bola Mataku Berkeringat!
3. Menurunkan risiko serangan jantung dan stroke
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa sering mengonsumsi makanan pedas dapat mencegah serangan jantung atau stroke, ada rumor yang mengatakan bahwa rasa pedas mungkin dapat mengurangi risiko penyakit tersebut. Makanan pedas kaya akan vitamin A dan C, yang dapat memperkuat otot jantung. Otot jantung yang lebih kuat berarti sistem kardiovaskular pun lebih kuat secara keseluruhan.
4. Memperpanjang usia
Sebuah studi yang dilakukan oleh The British Medical Journal menemukan bahwa makan makanan pedas dapat berkontribusi pada umur yang lebih panjang. Studi ini mengikuti 500.000 orang Cina yang dipantau asupan makanan pedasnya. Peneliti menemukan bahwa mereka yang makan makanan pedas setiap hari memiliki risiko 14% lebih rendah untuk kematian dini. Selain itu, mengonsumsi makanan pedas seringkali berkorelasi dengan penurunan risiko kanker dan penyakit pernapasan.
5. Mengurangi cedera
Paprika Chili mengandung lebih banyak vitamin A daripada wortel dan lebih banyak vitamin C daripada segelas jus jeruk. Cabai juga mengandung vitamin D, nutrisi yang sangat diandalkan oleh para atlet untuk mengurangi risiko cedera sebelum berolahraga.
6. Melawan artritis
Mirip dengan capsaicin, jahe juga memberikan rasa pedas pada makanan. Sebuah studi University of Miami menemukan bahwa diet kaya jahe dapat membantu meredakan nyeri radang sendi karena kandungan anti-inflamasi dan anti-spasmodiknya. Selain itu, jahe bisa membantu mengurangi rasa mual.
7. Melawan infeksi
Sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Ethnopharmacology menyelidiki penggunaan capsaicin dalam pengobatan suku Maya kuno. Para peneliti menemukan bahwa capsaicin mencegah lima jenis bakteri dan dapat menangkis infeksi telinga, infeksi jamur, dan masalah bakteri lainnya. Laporan Livestrong mencaat bahwa seperti halnya cabai, bawang putih juga dapat membantu sistem kekebalan tubuh menangkis infeksi.
Baca Juga: Kehilangan Indra Perasa, Perempuan Ini Nekat Santap Makanan Paling Pedas
8. Meredakan pilek
Cabai rawit bisa menjadi obat alergi Anda selama musim semi. Telegraph melaporkan bahwa lada dapat digunakan untuk membuka saluran udara dan mengurangi rasa sakit yang menyebabkan hidung tersumbat. Tip meredakan hidung tersumbat: Campurkan cabai rawit dengan segelas limun, ini tidak hanya membantu meredakan alergi, tetapi juga meningkatkan metabolisme Anda dengan cepat.
9. Mencegah sakit pencernaan
Sementara banyak yang percaya bahwa makan makanan pedas dapat menyebabkan peradangan dan iritasi saat BAB, sebuah studi dari The Critical Reviews in Food Science and Nutrition menemukan bahwa ini mungkin tidak benar. Para peneliti menyatakan, "Capsaicin tidak merangsang, tetapi menghambat sekresi asam, merangsang alkali, sekresi lendir, dan terutama aliran darah mukosa lambung yang membantu dalam pencegahan dan penyembuhan tukak." Ini menunjukkan bahwa Anda dapat terus menikmati makanan pedas tanpa takut sakit perut. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
-
Han Ga In Dilarikan ke RS Usai Tantangan Buldak Pedas Berakhir Fatal
-
Penyanyi Vadel Nasir Selalu Makan Pedas Jelang Manggung, Ini Manfaat dan Bahaya Makanan Pedas Bagi Kesehatan
-
Cara Mengatasi Makanan yang Terlalu pedas
-
Bukan Cuma Soal Lidah! Ini 5 Alasan Ilmiah Kenapa Kita Suka Makan Pedas
-
3 Dampak Langsung Mengonsumsi Makanan Pedas Saat Perut Kosong
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"