SuaraLampung.id - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Metro bersama berbagai komunitas bergotong-royong memproduksi dokumenter sejarah terkait dengan keberadaan rumah dokter di Kota Metro.
Rumah dokter adalah rumah yang dibangun pemerintah kolonial Belanda tahun 1939 di Kota Metro. Dulu peruntukannya untuk dokter-dokter yang bertugas di Metro.
Bangunan ini dianggap sebagai cagar budaya saksi perjalanan sejarah Kota Metro.
Seprita dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro menjelaskan dokumenter ini sendiri dibuat tanpa menggunakan dana APBD.
Baca Juga: Tunggu Perintah, Polda Metro Jaya Siapkan Tim Cari Sriwijaya Air SJY 182
"Dari mulai peralatan,pengerjaan hingga editing dikerjakan bersama-sama komunitas mulai dari videografer,editor,alih bahasa,hingga mempromosikannya semua warga bekeja sama-sama," jelasnya melalui siaran pers yang diterima Suaralampung.id, Minggu (10/1/2021).
Seprita menambahkan dalam pembuatan video dokumenter ini terlibat juga youtuber ternama Ibaf Fabi yang memberikan masukan dan saran dalam proses pengerjaanya dan peralatan dibantu oleh Mahel Photograpy.
Teaser film ini sendiri telah mulai muncul di akun-akun komunitas Pegiat sejarah dan media sosial sejak Sabtu (9/1/2021). Dokumenter ini sendiri rencananya akan dirilis pada 12 Januari 2021 mendatang via youtube.
Sejarawan UM Metro Kian Amboro mengatakan keberadaan Rumah Dokter ini sendiri menyimpan kenangan perjalanan sejarah Kota Metro.
"Dokterswoning ini dibangun pda 1939 di era kolonisasi Belanda dan masih berdiri hingga saat ini,jelas sejarawan yang tengah menempuh studi Doktoral di Universitas Negeri Solo tersebut.
Baca Juga: 5 Titik Lokasi Layanan SIM Keliling 9 Januari 2021
Arkeolog museum Lampung,I Made Giri Gunadi mengatakan bahwa rumah dokter ini telah memenuhi kriteria sebagai cagar budaya dan telah terdaftar di BPCB Banteng pada 2015.
"Selain usianya yang telah melampaui lebih dari 50 tahun,gaya arsitekturnya hingga nilai sejarah yang terkandung di dalamnya,"ungkapnya.
Anggota DPRD Metro Ancilla Hernani berharap keberadaan rumah dokter ini selain sebagai cagar budaya juga bisa menjadi museum.
"Metro sendiri telah memiliki Perda Pendirian Museum,bila Metro menyatakan diri sebagai kota pendidikan harapannya keberadaan rumah dokter ini bisa menjadi perhatian bersama,"pungkasnya.
Berita Terkait
-
Setahun Tanpa Kurungan, Jejak Firli Bahuri di 2024: Drama Gugat Kapolda hingga Main Tepok Bulu Bareng Minions
-
Kadiv Humas Sebut 18 Anggota Polri yang Terindikasi Lakukan Pemerasan Warga Asing Masih Dalam Pemeriksaan
-
Penampakan Melody Sharon, Istri yang Tepergok Selingkuh dengan 2 Cowok dan Lindas Suami
-
Ngamuk Kepergok Selingkuh dengan Pria Lain, Istri Seret Suami Hingga Patah Kaki
-
Libur Nataru 2024 Dijaga 141.605 Aparat, Polda Metro ke Warga: Hati-hati, Jangan Euforia Berlebihan
Terpopuler
- Gibran Terciduk Ulangi Kesalahan Penggunaan 'Para', Warganet: Beneran Nggak Ngerti atau Sengaja?
- Reaksi Guru Kiano saat Peluk Paula Verhoeven Disorot: Tanpa Kata...
- Beda Ajaran Quraish Shihab dan UAS Soal Hukum Mengucapkan Selamat Natal
- Menolak Karyanya Disebut Berisi Makian, Yos Suprapto: Fadli Zon Tak Pantas Jadi Menteri Kebudayaan
- Diisukan Dapat Honor Ceramah Rp 25 Juta, Ustaz Maulana Ungkap Dikontrak TV Selama 30 Tahun
Pilihan
-
Akses ke IKN Terbatas: Jalan Retak, Kendaraan Berat Kena Pembatasan, Sistem Buka Tutup Aktif
-
Akhir Tahun Berisiko, BMKG Berau Prediksi Pasang Tertinggi 31 Desember
-
Ekonomi Kaltim Bertumpu pada Pengembangan Klaster Industri di IKN, Kok Bisa?
-
Beras Impor Bakal Kena PPN 12 Persen, Ini Perbandingan Harganya Beras Lokal
-
Oknum ASN Positif Narkoba Jalani Rehabilitasi di BNN Kota Bontang
Terkini
-
Ingin Transaksi di BRImo Lebih Nyaman? Nonaktifkan Aksesibilitas dengan Cara Ini
-
Awas Timbun Bahan Pokok! Polda Lampung Pantau Ketat Stok Jelang Nataru
-
Tragis! Janda di Lampung Dihabisi Pacar Gegara Minta Tanggung Jawab Kehamilan
-
Pertama di Lampung! Sanggar Seni Bunga Mayang Laporkan Pelanggaran Hak Cipta Kostum Tari
-
Mudik Nataru: Polisi Berlakukan Delay System di Tol Bakter, Ini Titiknya