SuaraLampung.id - Pemerintah Indonesia sudah menetapkan program vaksinasi Covid-19.
Vaksin Covid-19 yang nantinya dipakai ada 4 merek. Yaitu Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Novavax.
Lalu timbullah pertanyaan yang juga ikut menggelitik Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban Sp.PD, bisakah satu orang menerima dosis vaksin dari merek berbeda?
"Ada pertanyaan menarik. Apakah kita boleh disuntik vaksin Covid-19 dari beberapa merek. Misalnya dosis pertama dari Sinovac, yang keduanya Pfizer. Ya, sayangnya enggak ada uji klinis III yang melakukan ini. Jadi, lebih baik jangan, apalagi tidak ada evidence based-nya," ujar Prof. Zubairi dalam cuitan Twitternya dikutip suara.com, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Bolehkah Satu Orang Disuntik 2 Merek Vaksin Covid-19 Berbeda?
Profesor penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu membenarkan dalam proses vaksinasi dikenal dengan istilah vaksin kombinasi, namun bukan dengan mengkombinasikan dua merek vaksin Covid-19 berbeda.
"Tapi, satu vaksin yang mengandung beberapa jenis vaksin terhadap beberapa penyakit. Kalau ini memang sudah ada evidence based yang jelas dan terbukti efektif," papar Prof. Zubairi.
Vaksin MR/MMR jadi salah satu vaksin kombinasi ini, acap kali ada dan digunakan untuk menangkal penyakit campak, rubella, dan gondongan atau mumps pada anak, dan diberikan pada anak berusia 15 bulan.
"Dua contoh vaksin kombo yang ada di Indonesia adalah vaksin Difteri-Pertusis-Tetanus, Hepatitis B, Haemophilus influenzae (Hib) dan polio yang diberikan pada anak usia dua, tiga dan empat bulan," ungkap Prof. Zubairi.
Sementara itu hingga kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI belum menerbitkan satupun izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk semua vaksin yang sudah tiba dan akan tiba di Indonesia.
Baca Juga: 2 Kali Wacana Gagal, DIY Masuk Daftar yang Harus Terapkan PSBB Jawa-Bali
Tapi di sisi lain, jadwal vaksinasi Covid-19 sudah ditetapkan yakni pada 13 hingga 14 Januari 2021 mendatang.
Ditambah vaksin yang lebih dulu memprioritaskan untuk tenaga medis, aparat dan pelayan publik ini sudah terdistribusi ke berbagai daerah di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga MacBook Air M4
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila