SuaraLampung.id - Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memprediksi dua sosok jenderal yang akan menggantikan Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri.
Menurut Neta, dua sosok jenderal ini sudah disetujui lingkungan Istana Kepresidenan sebagai Kapolri baru.
Dua nama itu kata dia adalah Komjen Pol Gatot Eddy dan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Dua nama itu digagas bakal mengisi jabatan Kapolri dan Wakapolri.
Dia menyebut gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan itu mendorong Gatot yang kekinian menjabat sebagai Wakapolri naik menggantikan Idham Azis sebagai Kapolri. Sedangkan, Listyo yang kekinian menjabat sebagai Kabareskrim Polri naik menggantikan posisi Gatot.
"Dari pantauan IPW gagasan ini semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR," kata Neta kepada wartawan, dilansir Suara.com, Rabu (6/1/2021).
Sementara itu, Neta menyebut dari kalangan internal Polri justru berharap Presiden Joko Widodo alias Jokowi dapat memilih jenderal senior sebagai Kapolri. Begitu juga untuk posisi Wakapolri diharapkan dipilih dari jenderal senior dan bukan jenderal junior.
"Dengan demikian proses suksesi di Polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan," ujar Neta.
Gatot diketahui merupakan jenderal bintang tiga lulusan Akpol angkatan 88. Sedangkan Listyo merupakan jenderal bintang tiga lulusan Akpol angkatan 91.
Neta lantas berujar, bahwa proses suksesi di Polri kali ini sangat berbeda dengan suksesi sebelumnya. Kekinian kata dia, suksesi Polri diwarnai situasi sosial politik yang penuh dengan dinamika, seperti kemunculan kelompok-kelompok garis keras keagamaan.
Baca Juga: Warisan Utang Kasus Era Idham Azis Disebut Bisa Bikin Pusing Kapolri Baru
"Bagaimana pun Presiden Jokowi patut mencermati situasi dan dinamika yang berkembang. Sehingga Kapolri yang dipilih tidak rentan terhadap masalah dari dinamika sosial politik yang berkembang tersebut," katanya.
Atas hal itu, Neta berpendapat bahwa Jokowi semestinya tidak hanya memilih figur calon Kapolri yang loyal. Melainkan, juga figur yang dinilai mampu mengkonsolidasikan internal Polri dengan kapabilitasnya yang disegani senior maupun juniornya.
"Selain itu figur yang dekat dengan tokoh tokoh masyarakat dan memiliki jam terbang yang tinggi dalam menjaga keamanan masyarakat. Sehingga keberadaan kapolri tersebut tidak menjadi beban sosial bagi Presiden hingga usainya masa jabatan Jokowi di 2024," katanya menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS