SuaraLampung.id - Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandar Lampung dipenuhi pengunjung di liburan Natal 2020.
Para pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan di Bandar Lampung diterapkan protokol kesehatan yang ketat.
Terpantau di sejumlah pusat perbelanjaan pada Sabtu (26/12/2020) atau sehari setelah perayaan Natal mulai ramai dikunjungi masyarakat yang tengah berbelanja kebutuhan keseharian menjelang akhir tahun.
Dengan ramainya pengunjung pengelola pusat perbelanjaan telah melakukan langkah antisipasi mencegah adanya penularan COVID-19 yakni dengan menyediakan tempat cuci tangan, pengukur suhu otomatis serta dilengkapi dengan petugas yang berjaga di setiap pintu masuk.
Baca Juga: Berwisata ke Museum 3D Kota Tua Jakarta
Tidak hanya itu pengunjung pun selalu diingatkan dengan pengeras suara untuk terus menjaga jarak saat melakukan pembayaran di kasir ataupun saat berada di area penjualan produk.
Namun meski telah dilakukan sejumlah upaya untuk mencegah adanya persebaran COVID-19 di sejumlah pusat perbelanjaan masih terlihat adanya kerumunan.
Hal serupa juga di benarkan oleh salah seorang pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandar Lampung.
"Kalau protokol kesehatan sudah ada semua tulisan dan imbauan melalui pengeras suara untuk menjaga jarak sudah ada, namun susah juga karena ketika kita memilih produk pasti akan menimbulkan kerumunan pula," ujar Ferly dilansir Suaralampung.id dari Antara.
Menurutnya, untuk mencegah adanya kerumunan saat memilih produk dirinya memilih untuk menunggu pengunjung lain selesai memilih produk.
Baca Juga: 3.018 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu saat Libur Natal
"Ini saya sedang membeli beberapa kebutuhan salah satunya untuk persiapan tahun baru namun karena tadi di bagian sayuran ramai saya menunggu sepi dulu," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh seorang warga Bandar Lampung lainnya Yanti.
Menurutnya, meski ramai pengunjung protokol kesehatan telah di terapkan di area pusat perbelanjaan.
"Sudah semua ada protokol kesehatan hingga di area tempat makan pun telah di beri pembatas agar menghindari adanya kontak saat menyantap makanan," ujarnya.
Ia mengatakan meski telah di sediakan seluruh sarana protokol kesehatan pengelola pusat perbelanjaan harus terus mengawasi jangan sampai terjadi kerumunan berlebih menjelang perayaan Tahun Baru.
"Tahun baru pasti akan lebih ramai karena banyak orang berbelanja untuk kebutuhan malam tahun baru, jadi harus diawasi ketat supaya tidak bergerombol," katanya lagi.
Berita Terkait
-
Mau Liburan Akhir Tahun? Cek Dulu Tanggal Libur Natal 2024
-
Kabar Gembira, Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Diundur Pelaksanaannya
-
Ada Berapa Tanggal Merah di Bulan Desember 2024? Cek Libur dan Peringatan Hari Besar
-
Link Live Streaming Misa Harian Dan Misa Natal Gereja Katolik di Indonesia
-
7 Ide Dekorasi Natal Anti Mainstream, Bikin Rumahmu Instagramable!
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
-
Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat
-
Tertimbun Longsor, Penambang Pasir Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Way Seputih
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi