Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa | Luthfi Khairul Fikri
Sabtu, 26 Desember 2020 | 17:59 WIB
Ilustrasi teh. (Sumber: Shutterstock)

5. Sakit maag
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan Anda dari perut, memungkinkan isi lambung yang asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan. Kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung total.

Tentu saja, minum teh belum tentu menyebabkan mulas. Orang-orang merespons paparan makanan yang sama dengan sangat berbeda. Meskipun demikian, jika Anda rutin mengonsumsi teh dalam jumlah besar dan sering mengalami mulas, ada baiknya untuk mengurangi asupan dan melihat apakah gejala Anda membaik.

6. Komplikasi kehamilan
Paparan kafein tingkat tinggi dari minuman seperti teh selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti keguguran dan berat lahir bayi rendah.

Data tentang bahaya kafein selama kehamilan beragam, dan masih belum jelas seberapa aman kafein tersebut. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa risiko komplikasi tetap relatif rendah jika Anda menjaga asupan kafein harian di bawah 200-300 mg.

Baca Juga: 8 Manfaat Minum Teh Hijau Sebelum Tidur

Konon, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk tidak melebihi tanda 200 mg. Kandungan kafein total teh dapat bervariasi tetapi biasanya berkisar antara 20–60 mg per cangkir (240 ml). Oleh karena itu, berhati-hatilah, sebaiknya tidak minum lebih dari sekitar 3 cangkir (710 ml) per hari.

Beberapa orang lebih suka minum teh herbal bebas kafein sebagai pengganti teh biasa untuk menghindari paparan kafein selama kehamilan. Namun, tidak semua teh herbal aman digunakan selama kehamilan. Misalnya, teh herbal yang mengandung black cohosh atau licorice dapat menyebabkan persalinan prematur dan harus dihindari.

Jika Anda hamil dan khawatir tentang asupan kafein atau teh herbal Anda, pastikan untuk mencari panduan dari penyedia layanan kesehatan Anda.

7. Sakit kepala
Asupan kafein yang terputus-putus dapat membantu meredakan sakit kepala jenis tertentu. Namun, bila digunakan secara kronis, efek sebaliknya dapat terjadi. Konsumsi kafein dari teh secara rutin dapat menyebabkan sakit kepala berulang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sedikitnya 100 mg kafein per hari dapat menyebabkan kambuhnya sakit kepala setiap hari, tetapi jumlah pasti yang dibutuhkan untuk memicu sakit kepala dapat bervariasi berdasarkan toleransi individu.

Baca Juga: Minum Ramuan Teh Hijau dan Kunyit, ini Manfaatnya Pada Tubuh!

Teh cenderung lebih rendah kafeinnya daripada jenis minuman berkafein populer lainnya, seperti soda atau kopi, tetapi beberapa jenis masih dapat menyediakan kafein sebanyak 60 mg per cangkir (240 ml). Jika Anda mengalami sakit kepala berulang dan berpikir itu mungkin terkait dengan asupan teh Anda, coba kurangi atau hilangkan minuman ini dari makanan Anda untuk sementara waktu untuk melihat apakah gejala Anda membaik.

Load More