SuaraLampung.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) menyayangkan sikap beberapa kalangan yang menolak kehadiran Irjen Nico Nafinta sebagai Kapolda Jawa Timur hanya gara-gara agama.
Bagi BEM Unair, penolakan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta berdasarkan agama adalah masalah SARA.
"BEM Unair prihatin dan menyayangkan masih ada pemikiran sempit di sebagian masyarakat yang membenturkan agama dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, ujar Wakil Presiden BEM Unair Risyad.
Risyad khawatir aksi tersebut akan merusak keutuhan bangsa, apalagi mengaikan persoalan agama dengan jabatan di pemerintahan. Selain itu, Ia juga menyebut kasus tersebut SARA.
Baca Juga: Rencana Aksi Pemuda Madura Minta Kapolda Jatim Turun Sebab Non-Muslim Batal
"Namun jika disebutkan bahwa tuntutan aksi adalah penolakan terhadap Irjen Nico Afinta yang diangkat sebagai Kapolda Jatim karena non-muslim, menurut saya ini merupakan gerakan kontraproduktif yang justru akan mengancam keutuhan bangsa Indonesia," katanya, Selasa (22/12/2020) dilansir Suaralampungid dari Suarajatim.id.
Menurut Risyad, tuntutan itu justru bisa merusak keharmonisan diantara warga Jawa Timur. Apalagi Kapolda Jawa Timur saat ini Irjen Pol Nico Afinta adalah asli arek Suroboyo.
"Saya mencermati pengangkatan Kapolda tersebut berdasarkan rekam jejak bagaimana prestasi beliau di karir kepolisian dan kita harus melihat kinerjanya ke depan, itu yang penting," ujarnya.
Risyad memahami jika berserikat dan berpendapat adalah hak setiap orang ataupun kelompok.
"Terkait surat yang ramai itu ya, menurut saya tiap orang atau kelompok berhak untuk berserikat dan menyatakan pendapat," ujarnya.
Baca Juga: Viral Pemuda Madura Akan Demo Minta Kapolda Jatim Turun Sebab Non-Muslim
Membaca dari beberapa sumber berita, rencana aksi ini dikatakan karena ada kekhawatiran nantinya akan menyebabkan tidak harmonisnya masyarakat Jatim.
Oleh sebab itu, kata Risyad, jika para Pemuda Madura ingin Jawa Timur tetap harmonis maka jangan mempersoalkan kasus SARA.
luas, bukan secara tidak sadar menjadi bagian dari penciptaan perpecahan dan Islamophobia," katanya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Dijamu Madura United, Eks Timnas Brasil U-20 Akui akan Sulit Menang?
-
3 Tim Terbawah BRI Liga 1 2024-2025 Punya Statistik Paling Jeblok, Siapa Saja?
-
6 Tim di Zona Merah Klasemen BRI Liga 1, Siapa yang Bakal Terdegradasi?
-
Kronologi Lengkap Mutilasi di Ngawi: Cekcok di Hotel Berujung Tubuh Dipotong, Dibuang di 3 Lokasi
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Efisiensi Anggaran, Bagaimana Nasib Pemeliharaan Irigasi di Lampung?
-
Polisi Bentuk Tim Khusus Kejar 2 DPO Pembunuhan Sadis di Metro
-
Karyawan di Pringsewu Bawa Kabur Uang Perusahaan Rp17,8 Juta Dipakai Untuk Ini
-
Heboh Penjarahan 1.400 Durian di Jalinsum Way Kanan, Begini Akhir Kisahnya
-
Operasi Keselamatan Krakatau 2025: 11 Ribu Lebih Pelanggar Terjaring di Lampung