Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 21 Desember 2020 | 08:12 WIB
Selebgram seksi, Tania Ayu.(Instagram: @taniaayusiregarofficial)

SuaraLampung.id - Nama selebgram Tania Ayu mendadak viral saat ada kasus prostitusi online yang melibatkan artis.

Nama Tania Ayu dikaitkan dengan kasus prostitusi di Bandung setelah polisi memberitahu inisial artis yang ditangkap adalah TA.

Kontan saja nama Tania Ayu dikaitkan dalam kasus prostitusi online tersebut.

Terkini, Tania Ayu menunggah foto di akun Instagramnya @taniaayusiregaroficial.

Baca Juga: Terpopuler Sepekan: Artis TA Prostitusi, Aura Kasih Gugat Cerai Suami

Dalam foto tersebut, Tania Ayu terlihat mengenakan pakaian tanpa lengan dengan rambut panjangnya yang menutup sebagian pundaknya. 

Mewakili foto tersebut, Tania Ayu menuliskan kalimat bijak. “Don’t take mirrors too seriously, ur true reflection is in ur heart (Jangan menganggap cermin terlalu serius, refleksi sejati kamu ada di hatimu),” katanya pada Minggu (20/12/2020).

Foto yang baru diunggah beberapa jam lalu itu langsung direspons ratusan netizen. Komentarnya masih seputar kasus prostitusi.

Unggahan Tania Ayu [Instagram/@taniaayusiregarofficial]

“Apakah ini yang inisial TA itu?” tanya @thimothyagustine_official.

Netizen lain menimpali kalau hingga saat ini belum diketahui kebenaran apakah Tania Ayu merupakan artis yang dimaksud.

Baca Juga: Aura Kasih Gugat Cerai, Artis TA Punya Tarif Rp 75 Juta

“Nggak ada klarifikasinya,” kata @hermionesyah.

“Kemaren sempet dibatasi kolom komentarnya di postingan sama story. Berarti sudah dilepas sama aparat ini,” ujar @po_satu menduga.

Hingga saat ini memang belum ada klarifikasi dari pihak Tania Ayu soal namanya yang dikaitkan dengan inisial TA. Manajernya, George pun tak bisa dihubungi untuk dikonfirmasi.

Sementara itu dari pihak polisi, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menerangkan status TA yang diciduk sebagai saksi.

"Tarif artis TA ini Rp 75 juta sekali kencan," jelas Kombes Erdi A Chaniago, Jumat (18/12/2020),

Selain TA, polisi juga berhasil meringkus tiga mucikari yang ternyata memiliki jaringan luas di Indonesia. Para mucikari ini mendapat 10 persen dari harga para wanita yang melayani jasa esek-esek.

"Mereka sudah lama ya, sejak tahun 2016. Kurang lebih empat tahun sudah punya jaringan yang luas," ujarnya.

Load More