Miris! Hanya 22 Persen Siswa Lampung Lanjut Kuliah, Gerakan Ini Jadi Solusi?

angka partisipasi lulusan SMA/SMK di Lampung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi masih terbilang rendah.

Wakos Reza Gautama
Senin, 20 Oktober 2025 | 22:51 WIB
Miris! Hanya 22 Persen Siswa Lampung Lanjut Kuliah, Gerakan Ini Jadi Solusi?
Ilustrasi pelajar SMA. Angka partisipasi lulusan SMA/SMK di Lampung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi masih terbilang rendah. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Gerakan "Ayo Kuliah" membantu anak PKH di Lampung melanjutkan pendidikan tinggi
  • Program ini telah memfasilitasi hampir seribu anak PKH sejak 2017
  • Mahasiswa penerima beasiswa kini dilatih menjadi mentor untuk adik-adiknya

SuaraLampung.id - Di Lampung, mimpi mengenyam pendidikan tinggi kini makin terbuka lebar berkat Gerakan Ayo Kuliah. Program ini jadi angin segar bagi ribuan anak dari keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menembus dinding kampus.

Diketahui angka partisipasi lulusan SMA/SMK di Lampung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi masih terbilang rendah.

Mirisnya, hanya sekitar 22% atau 12 ribu siswa yang bisa melanjutkan pada tahun 2024. Padahal, pendidikan adalah kunci masa depan.

Korwil PKH Provinsi Lampung, Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa Gerakan Ayo Kuliah secara spesifik menyasar anak-anak KPM PKH dari desil 1-4, yaitu keluarga dengan ekonomi paling rentan.

Baca Juga:Bagaimana Potensi Wisata Halal di Lampung? Begini Kata Wagub Jihan

"Kami ingin memastikan anak-anak kurang mampu ini punya kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi," tegasnya, Senin (20/10/2025).

Sejak digulirkan pada tahun 2017, Gerakan Ayo Kuliah telah memfasilitasi 969 anak KPM PKH menjejakkan kaki di perguruan tinggi.

Di tahun 2025 saja, 227 anak PKH berhasil terserap di berbagai Perguruan Tinggi Negeri favorit. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti nyata bahwa dengan dukungan, semua bisa terwujud.

Gerakan Ayo Kuliah tak hanya memberikan beasiswa, tetapi juga menjadi "sahabat" para calon mahasiswa. Mereka dibimbing dari A sampai Z.

Mulai dari menentukan kampus impian hingga proses pendaftaran. Slamet mengatakan pihaknya membantu memilih jurusan dan kampus yang sesuai minat dan potensi.

Baca Juga:Komplotan Begal Sadis yang Meresahkan Lampung Timur Berhasil Diciduk Polisi

Lalu memberikan informasi dan strategi untuk lolos seleksi. Setelahnya anak PKH dibimbing dalam hal pengurusan KIP Kuliah yaitu mengurus beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Slamet mengatakan pihaknya juga akan mendampingi mulai proses pendaftaran hingga orientasi perkuliahan.

"Kami juga ajarkan soft skill dan kepemimpinan. Harapannya, mereka bukan hanya sukses kuliah, tapi juga menjadi inspirasi dan motor penggerak bagi adik-adiknya dan komunitas mereka," tambah Slamet Riyadi.

Yang lebih menarik, program ini punya sistem estafet kebaikan. Sebanyak 35 anak PKH penerima beasiswa tahun ini telah mendapatkan edukasi khusus untuk menjadi mentor. Mereka akan membimbing adik-adik kelas 12 dari PKH yang ingin kuliah di tahun-tahun berikutnya.

"Ini adalah bentuk keberlanjutan. Kami ingin menciptakan lingkaran positif di mana mereka yang sudah merasakan manfaat, kini turut berbagi dan membantu sesama," kata Slamet. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini