3 Anggota TNI Diperiksa Kasus Pembunuhan ASN Saksi Kunci Korupsi di Semarang, Jenderal Andika: Alibi Mereka Kuat

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui ada tiga anggota TNI yang kini diperiksa polisi militer

Wakos Reza Gautama
Rabu, 12 Oktober 2022 | 17:32 WIB
3 Anggota TNI Diperiksa Kasus Pembunuhan ASN Saksi Kunci Korupsi di Semarang, Jenderal Andika: Alibi Mereka Kuat
Ilustrasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Sebanyak 3 anggota TNI diperiksa kasus pembunuhan ASN saksi korupsi di Semarang. [ANTARA/Indra Arief Pribadi]

SuaraLampung.id - Tiga anggota TNI diperiksa kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Prasetyo yang jasadnya terbakar di kawasan Marina Semarang pada 8 September 2022.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui ada tiga anggota TNI yang kini diperiksa polisi militer dalam kasus pembunuhan Iwan Budi. 

"Saya agak lupa (inisialnya) tetapi memang kebetulan tiga orang," kata Andika Perkasa di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (12/10/2022).

Menurut Andika, pemeriksaan terhadap tiga prajurit itu berdasarkan informasi dari penyidikan Polda Jawa Tengah sejak 2 hari setelah penemuan mayat ASN tersebut.

Baca Juga:Kapan Jadwal Persib Bandung, Persija Jakarta, hingga PSIS Semarang? Cek Update Terbaru Jadwal BRI Liga 1

Dikatakan pula bahwa belum ada kesimpulan terkait dengan kemungkinan keterlibatan anggotanya dalam kasus itu.

"Kami belum menyimpulkan ke situ. Kami sebut persons of interest atau mereka-mereka yang kami ingin dalami," kata dia.

Karena belum berstatus tersangka, menurut Andika, terhadap ketiga anggotanya itu belum dilakukan penahanan.

"Belum kami tingkatkan sebagai tersangka, masih penyelidikan dan statusnya masih sebagai saksi," ujarnya.

Ia mengakui pemeriksaan tidak mudah karena ada upaya penyangkalan oleh tiga anggotanya terkait dengan dugaan keterlibatan dalam kasus itu.

Baca Juga:3 Anggota TNI Diperiksa Terkait Pembunuhan Saksi Korupsi di Semarang, Jenderal Andika: Masih Sebagai Saksi

"Kami sekarang sedang melakukan proses terus. Memang tidak semudah itu karena ada saja denial (penyangkalan) atau jawaban-jawaban yang kemudian membuat seolah-olah tidak terlibat. Akan tetapi, kami tidak begitu saja menyerah karena kami yakin Polda juga punya bukti-bukti awal yang cukup pokoknya kami terus mengawal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini