Neneng merawat anak mereka tanpa bantuan asisten rumah tangga (ART), hingga akhirnya Wahyu meminta saudaranya yang saat itu berada di Yogyakarta untuk membantu Neneng yang berada di Malang, Jawa Timur.
Didampingi oleh sosok yang tangguh menguatkan Wahyu untuk melalui berbagai tantangan yang ia hadapi sepanjang kariernya sebagai seorang anggota TNI Angkatan Udara. Oleh karenanya, ia sungguh merasa beruntung memiliki Neneng Roheni di sisinya.
“Di mana ada pria yang sukses, di belakangnya pasti ada wanita yang hebat.”
Menjadi Danpaspampres
Baca Juga:Profil Mayjen Tri Budi Utomo, Sosok Penjaga 'Nyawa' Jokowi di Ukraina dan Rusia
Lembaran baru dalam kehidupan Wahyu menanti guratan tinta berisikan kisahnya sebagai seorang Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Kesempatan tersebut dipercayakan kepada Wahyu pada periode keduanya di Paspampres, setelah sebelumnya ia menjadi bagian dari Paspampres pada 2010-2014.
Wahyu mengakui bahwa periode pertamanya di Paspampres merupakan momen yang menjadi batu lompatan bagi kariernya.
Usai terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI, nama Wahyu Hidayat Sudjatmiko melejit sebagai anggota TNI Angkatan Udara pertama yang menjadi seorang komandan dari pasukan pengamanan orang nomor satu di Republik Indonesia.
Puji dan syukur pun ia tuturkan berulang kali ketika menggambarkan perasaannya setelah memperoleh kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
Baca Juga:Jet Tempur TNI AU Paksa Daratkan Pesawat Asing di Lanud Soewondo Medan
Berbagai ucapan selamat pun menyertai perjalanan kariernya. Akan tetapi, menjadi sosok ‘pemecah telur’ tidaklah mudah.