SuaraLampung.id - Penyebaran penyakit, mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kota Metro, Lampung, meluas setelah ditemukan kembali kasus ternak yang terpapar virus itu di Kecamatan Metro Pusat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro Heri Wiratno mengatakan, Kecamatan Metro Pusat masuk zona merah PMK.
Ia menjelaskan penemuan kasus baru tersebut berawal saat pihaknya melakukan surveilans di Kelurahan Hadimulyo Timur dan ditemukan dua ekor sapi warga milik peternak yang mengalami gejala klinis PMK.
"Dari survei di kandang itu ditemukan dua ekor sapi bergejala PMK dengan populasi dalam kandang lima ekor sapi. Lalu dilakukan pengambilan sampel untuk dikirim ke Balai Veteriner dan dilakukan pengobatan," ungkapnya, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga:Plt Gubernur Jatim Emil Dardak Imbau Peternak Kooperatif Melaporkan Ternak Terinfeksi PMK
Kemudian, surveilans dilanjutkan di kandang lain di kelurahan yang sama ditemukan tiga ekor sapi lagi yang mengalami gejala klinis PMK.
"Jadi dari keterangan salah satu peternak, ia memasukkan empat ekor sapi Bali yang berasal dari daerah Raman Utara Lampung Timur," ujarnya.
Selain itu, setelah dilakukan pula pengambilan sampel darah pada 5 Juli 2022, dan hasil laboratorium dari Balai Veteriner menunjukkan hasil positif PMK pada sapi salah satu peternak yang melakukan pengecekan surveilans di kelurahan tersebut.
"Jadi hasil dari pemeriksaan dua ekor sapi milik salah satu peternak dinyatakan positif berdasarkan hasil laboratorium, dan kini tengah dilakukan tindakan pengobatan," papar dia.
Heri menjelaskan dua kecamatan yang sudah menjadi zona merah penularan PMK yakni Kecamatan Metro Selatan dan Metro Pusat, dan kini telah diisolasi agar ternak tidak keluar dari kecamatan tersebut.
Baca Juga:Wabah PMK Terdeteksi di Bali, Peternak Australia Dapat Kompensasi Bila Sapinya Terjangkit
Ia mengimbau seluruh peternak yang ada di Kota Metro, untuk dapat memperhatikan lalu lintas ternak.
"Harus lebih ekstra ketat lagi, melakukan pemeriksaan saat mendapati sapi atau kambing dari luar daerah. Dan juga peternak harus lebih hati-hati ketika bepergian ke kandang lain, harus disemprot disinfektan setelah dan sebelum memasuki kandang agar PMK ini tidak menyebar di daerah lain," tambahnya.
Sementara itu Sugiono pemilik sapi yang positif PMK menuturkan, bahwa kedua sapinya sudah dalam masa pemulihan dan sudah dilakukan pemeriksaan dokter hewan dan pemberian obat dari instansi terkait.
"Saya hafal sekali kalau sapi saya sedang sakit, maka sebelum tau terpapar PMK, malam hari itu sudah saya berikan jamu, sudah lima hari ini dan sekarang sapi sudah sehat," katanya.
Sebanyak 18 hewan ternak di wilayah Kecamatan Metro Selatan dan dua ekor sapi di Metro Pusat dinyatakan positif terpapar PMK. Kemudian, tiga ekor sapi di Metro Pusat juga masih dalam dugaan terjangkit PMK. (ANTARA)