"Duh Bang Yos ini gaulnya ke mana aja sih, isu ini uda berulang kali dibahas bahkan dijelaskan secara langsung oleh Presiden Jokowi," kata Grace Natalie.
Merujuk data Kementerian Tenaga Kerja, jumlah TKA di Indonesia pada 2021 hanyalah sekitar 88 ribuan. TKA China hanya 42 persen.
"Berarti setara 0,01 persen jumlah penduduk Indonesia. Jadi kecil banget jumlahnya tidak sampai 1 persen. Jumlah TKA China lebih kecil dari jumlah buruh migran Indonesia di RRC yang jumlahnya 80 ribu orang," ujar Grace.
2. Kompetensi TKA
Baca Juga:Polisi Selidiki Kasus Perkelahian Dua TKA China di Bintan, Satu Orang Tewas Kena Tusukan
Kemudian soal kompetensi dan kualifikasiTKA yang menurut Bang Yos merupakan buruh kasar bukan tenaga ahli.
Menurut Grace, TKA diperkerjakan karena memang tenaga lokal belum mumpuni. Misalnya pekerjaan tukang las di proyek kereta cepat.
"Tukang las yang dibutuhkan bukan tukang las biasa. melainkan harus punya sertifikasi dan kemampuan khusus," kata Grace.
3. TKA China akan Menetap di Indonesia
Kritik Grace selanjutnya adalah pernyataan Bang Yos bahwa setelah proyeknya selesai, maka para TKA China itu tidak mau pulang ke negaranya, mereka tetap mau di Indonesia karena di negaranya hanya bisa punya anak satu sementara di Indonesia bisa punya anak sebanyak-banyaknya.
Baca Juga:CEK FAKTA: Beredar Kabar Sebut WNA China Mulai Berdatangan di IKN Pakai Baju Dayak, Benarkah?
Lalu Bang Yos bahkan mengatakan pemerintah RRC pusing mengurusi rakyatnya yang berjumlah 1,4 miliar dan cara termudah mengekspor rakyat RRC adalah dengan mengirim ke negara lain.