Di Muktamar ke-34, NU akan Bahas Mengenai Pendirian Badan Usaha

BUMNU semacam NU corporation, ada holding company dan usaha-usaha tertentu

Wakos Reza Gautama
Kamis, 09 Desember 2021 | 08:40 WIB
Di Muktamar ke-34, NU akan Bahas Mengenai Pendirian Badan Usaha
Ketua Komisi Program Muktamar NU Rumadi Ahmad menerangkan Komisi Program akan membahas mengenai pendirian badan usaha NU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung mendatang. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pada Muktamar ke-34 NU di Lampung mendatang, Komisi Program akan membahas empat agenda penting untuk memperkuat PBNU. Pembahasan yang dinilai penting ialah mengenai Badan Usaha Nahdlatul Ulama (BUMNU). 

Ketua Komisi Program Muktamar NU Rumadi Ahmad menerangkan, BUMNU semacam NU corporation, ada holding company dan usaha-usaha tertentu yang dimiliki NU bukan individu.

Rumadi menjelaskan apabila PBNU telah memiliki BUMNU hingga tingkat cabang, maka dapat memperkuat bidang perekonomian serta kemandirian salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut.

"Jadi, kalau misalnya NU mau mengadakan acara dan kegiatan, tidak lagi berpikir bagaimana mencari uang," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/12/2021) dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Sejumlah Kiai dan Sepuh Minta Said Aqil Siradj Kembali Calonkan Diri Jadi Ketua Umum PBNU

Agenda kedua akan membahas soal pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai sektor strategis, yakni bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kaderisasi.

"Nanti akan kita bicarakan bagaimana melakukan penajaman atau penguatan-penguatan lembaga pendidikan di lingkungan NU di bawah LP Ma’arif NU dari PAUD sampai Aliyah/SMA maupun lembaga pendidikan tinggi di bawah LPTNU," katanya.

Capaian yang saat ini sudah diraih yakni membangun 34 perguruan tinggi NU dalam bentuk universitas, politeknik, dan sekolah tinggi. Ke depan, kata dia, akan terus ditingkatkan selama lima tahun masa kepengurusan PBNU mendatang.

Di bidang kesehatan, NU akan berkontribusi dan mendukung soal berbagai hal seperti penanganan stunting, kesehatan ibu dan anak, serta pengurangan angka kematian ibu. Kemudian, kualitas SDM NU di bidang ketenagakerjaan pun akan ditingkatkan.

"Terutama tenaga kerja Indonesia di berbagai negara. Itu akan terus kita konsolidasi. Karena mereka bukan hanya orang yang berkontribusi pada pendapatan negara dan ekonomi rumah tangganya, tetapi sering menjadi sasaran bagi kelompok agama yang tidak selaras dengan NU," kata Rumadi.

Baca Juga:Muktamar ke-34 NU Digelar sesuai Rencana Awal, Begini Kata Pengamat

Bahasan komisi program dalam Muktamar NU ketiga adalah soal penguatan organisasi, kelembagaan, dan jaringan. Pengelolaan struktur organisasi dari tingkat PB hingga anak ranting akan dilakukan melalui pemanfaatan teknologi.

Adapun yang terakhir perihal memperkokoh transformasi pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. Penguatan ajaran Aswaja An-Nahdliyah itu akan dilakukan melalui beberapa cara yakni lewat penyebarluasan konten-konten digital, kaderisasi, pengajian-pengajian, dan berbagai macam jalur interaksi sosial yang selama ini dimiliki NU.

"Keterlibatan NU itu pada dasarnya bentuk kita mentransformasi cara berpikir, bertindak, bukan semata-mata untuk kepentingan NU tetapi juga untuk kepentingan perdamaian dunia dan menciptakan tata dunia yang lebih berkeadilan," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini