SuaraLampung.id - Seorang wanita divonis tak bisa hamil karena menjalani perawatan leukemia sejak usia 13 tahun.
Namun siapa sangka, vonis dokter itu tidak terbukti. Wanita bernama Cassie ini hamil dan melahirkan anak kembar.
Namun melahirkan anak kembar bukanlah hal mudah bagi Cassie.
Ia harus berjuang keras dan menyerempet maut agar bisa melahirkan anak kembar.
Baca Juga:Dikira Gagal Jantung, Kisah Wanita Ternyata Hamil dan Harus Melahirkan saat Koma
Menyadur The Sun, Cassie diberitahu dokter bahwa ia tidak akan bisa punya anak. Sebabnya, Cassie baru saja menjalani perawatan leukemia.
Sejak remaja, Cassie sudah menjalani kemoterapi untuk melawan kanker. Ia didiagnosis dengan leukemia pada umur 13 tahun.
Karena perawatan kemoterapi, sel-sel kanker di tubuh Cassie berhasil dilawan. Namun, perawatan tersebut juga menghancurkan sel telur miliknya sehingga Cassie tak bisa punya anak.
Setelah dinyatakan bebas kanker, Cassie berganti melakukan perawatan steroid. Namun, hal ini membuatnya mengalami kenaikan berat badan pesat.
Cassie bahkan mengalami gejala mudah kehabisan napas hingga merasa seperti dicekik. Awalnya, ibu Cassie mengira jika sang anak mengalami gagal jantung.
Baca Juga:Pria Ini Diusir Istri dari Ruang Persalinan, Gara-gara Nangis hingga Histeris
Wanita 22 tahun ini lantas dilarikan ke rumah sakit setelah kondisinya bertambah lemah. Selain tekanan darah tinggi, Cassie diberitahu dokter bahwa ia mengalami kegagalan jantung.
Cassie bahkan didiagnosis mengalami gagal ginjal dan pneumonia. Hal tersebut sempat membuatnya putus asa.
"Aku hanya merasa jika kehidupan ini tidak menyukaiku. Aku merasa Tuhan memutuskan aku adalah satu-satunya orang yang ingin Dia dorong dan dorong sampai tidak bisa didorong lagi," ungkap Cassie lewat acara I Didn't Know I Was Pregnant di kanal TLC.
Cassie lantas diminta menjalani berbagai macam tes untuk mengetahui penyebab gagal jantung. Namun, ia malah mendapat hasil mengejutkan.
Rupanya, selama ini Cassie sedang hamil. Tidak hanya itu, ia hamil anak kembar sekaligus.
"Aku berbaring di meja pemeriksaan dan mendengar detak jantung dan mulai menangis. Aku seperti, 'aku mendengar detak jantung dan itu bukan jantungku'," lanjutnya.
Setelah tahu dirinya hamil, Cassie terpaksa dibuat koma oleh dokter. Pasalnya, dokter khawatir jika hamil anak kembar akan berdampak buruk pada jantung Cassie.
Cassie lantas melahirkan lewat operasi cesar dalam kondisi koma. Kedua anak laki-lakinya lahir dengan selamat.
Di sisi lain, Cassie harus dibuat koma selama tiga hari hingga jantungnya membaik. Seminggu kemudian, barulah ia bisa bertemu anak kembarnya.
"Aku bisa melihat mereka seminggu kemudian, mereka sangat kecil. Mereka sangat berharga," ujar Cassie.
"Ketika Cassie bangun dari koma, yang dia inginkan hanya melihat anak kembarnya," tambah ibu Cassie.