SuaraLampung.id - Seorang remaja berusia 13 tahun menderita luka bakar akibat bermain TikTok. Karena menderita luka bakar cukup serius, anak ABG ini harus dirawat di rumah sakit selama dua minggu.
Gadis remaja itu adalah Destini Crane. Destini menirukan sebuah tantangan di TikTok yang membuatnya terbakar di bagian lengan dan leher.
Seperti dilansir The Sun,Destini mengalami luka bakar setelah trik yang ia coba menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar itu gagal.
Diketahui bahwa siswi kelas tujuh, dari Portland, Oregon, mencoba menggambar bentuk dengan cairan yang mudah terbakar di cermin kamar mandi sebelum menyalakannya dengan api.
Baca Juga:Ikut Tantangan Viral di TikTok, Remaja 13 Tahun Terlalap Api
Tapi keluarganya percaya campuran itu meledak, menelan Destini dalam api, dan meninggalkannya dengan luka bakar tingkat tiga. Saat itu, ibunya menemukan lilin, korek api, dan sebotol alkohol yang menurutnya meledak di ruang yang berventilasi buruk.
"Saya berada di ruang tamu berbicara dengan ibu saya, dan saya mendengar dia meneriakkan nama saya," kata sang ibu, bernama Kimberly Crane kepada ABC News.
"Jadi saya pergi dan membuka pintu kamar mandi dan semuanya terbakar. Destini terbakar. Barang-barang di kamar mandi itu terbakar," tambahnya.
Kimberly bergegas membawa putrinya keluar dan melepas kemejanya yang terbakar, sementara seorang tetangga menelepon 911.
Dia kemudian langsung dilarikan ke perawatan intensif dan tidak dapat berbicara. Hanya keluarganya yang menyatukan apa yang terjadi dengan bantuan teman-temannya.
Baca Juga:Counter Handphone di Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp250 Juta
Ibu Destini mengatakan putrinya memang seakan hidup untuk TikTok dan ponselnya masih merekam rekaman setelah ledakan horor itu.
Remaja, yang harus menjalani tiga kali operasi cangkok kulit itu telah menjalani perawatan intensif sejak ledakan pada 13 Mei 2021.
Dia diperkirakan membutuhkan beberapa bulan untuk pulih dan bisa kembali menggerakkan leher, bahu dan jari-jarinya, serta penggunaan lengannya.
"Karena luka bakar, mobilitasnya akan terbatas. Itu akan menjadi hal seumur hidup, dia melakukan terapi fisik untuk menjaga mobilitasnya," kata saudara perempuannya, Andrea Crane.
Keluarga percaya Destini tahu dia ada di rumah sakit tetapi tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi padanya.
"Saya tahu bahwa ketika dia bangun dan sepenuhnya mengerti, dia mungkin akan panik," kata ibunya.