Kaget Lihat Pelabuhan Merak dan Bakauheni, Anggota DPR: Dulu Toiletnya Bau

Anggota DPR Ananta tak menyangka melihat kondisi Pelabuhan Merak dan Bakauheni saat ini.

Wakos Reza Gautama
Senin, 08 Maret 2021 | 17:15 WIB
Kaget Lihat Pelabuhan Merak dan Bakauheni, Anggota DPR: Dulu Toiletnya Bau
Ilustrasi Pelabuhan Merak, Banten. Pelayanan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni mendapat apresiasi anggota DPR. (Suara.com/Yandhi).

SuaraLampung.id - Pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni mengalami perubahan signifikan. Kini kondisi di kedua pelabuhan itu sudah tertata rapi. 

Hal ini membuat anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana terkesima. Ananta tak menyangka melihat kondisi Pelabuhan Merak dan Bakauheni saat ini. 

Menurutnya, layanan penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan di Pelabuhan Merak, Banten dan Bakauheni, Lampung, kini semakin tertata dengan baik, nyaman, cepat dan modern.

Ia menilai pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya telah mengalami banyak perubahan.

Baca Juga:Lolos Sertifikasi, 15 Ribu Bibit Porang Asal Lebak Dikirim ke Sumatera

“Ternyata sudah mengalami banyak perubahan, sangat berbeda jauh dari dua atau tiga tahun yang lalu. Kini, fasilitasnya cukup nyaman, bersih, dan tertata rapi, berbeda saat saya masih di DPRD Banten, yang terlihat kumuh, dan toiletnya juga bau," ujar Ananta dilansir dari ANTARA.

Menurutnya, banyak perkembangan yang positif dan modern dalam angkutan penyeberangan yang dikelola ASDP. Manajemen ASDP telah berhasil menangkap “Visi Indonesia” yang digagas oleh Presiden Joko Widodo dalam memberikan pelayanan publik dengan mengedepankan aspek budaya dan kearifan lokal yang dikemas secara modern.

Ananta berpesan agar manajemen tidak lantas berpuas diri, ASDP tetap harus menjadi perusahaan yang kuat, dan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Ketika sudah tertata dengan baik, jangan sampai ini dinikmati oleh perusahaan lain yang berdalih investasi namun tidak berorientasi pada pelayanan publik, katanya.

“Perlu konsolidasi dalam menata, sehingga betul-betul tertata, mulai dari segi pelayanan publik maupun secara bisnis. BUMN harus benar-benar bisa merasakan dan dirasakan oleh masyarakat, sehingga BUMN hadir itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai dalam tiga tahun terakhir ini ASDP telah banyak melakukan perbaikan dan modernisasi angkutan penyeberangan, tidak hanya dari terminal pelabuhannya tetapi juga armada dan layanan tiketnya.

Baca Juga:Harga Tiket Terbaru dan Kelebihan Dermaga Eksekutif Kapal Feri Merak

“Terminal dan armada kapalnya telah banyak yang direvitalisasi. Di pelabuhan kini semakin bersih, nyaman, dan aman. Fasilitas di kapal juga semakin baik. Jauh sekali bedanya dibandingkan dahulu. Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk contohnya, perkembangannya pesat, kini sudah modern dan full digitalisasi,” kata Djoko

Ia mengungkapkan, beberapa tahun lalu dirinya jika melakukan perjalanan ke Palembang, Sumsel dengan layanan penyeberangan reguler dan belum ada Tol Trans Sumatera, harus menempuh perjalanan hingga 14 jam.

“Kini dengan adanya layanan kapal cepat dan Tol Trans Sumatera, waktu tempuh Jakarta-Palembang sekitar tujuh jam saja. Tentu, ASDP harus terus meningkatkan layanannya, termasuk kecepatan kapalnya. Jangan sampai layanan feri  justru menjadi bottleneck, tetapi harus menjadi primadona,” ungkapnya

ASDP berkomitmen akan terus meningkatkan pelayanan prima untuk memberikan pengalaman perjalanan sebaik mungkin bagi pengguna jasa, khususnya yang melintas di Merak-Bakauheni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini