Wakos Reza Gautama
Sabtu, 08 November 2025 | 16:07 WIB
Direktur Wilayah I Kedeputian Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Wahyu Widistyanta, menyebut Lampung sebagai salah satu wilayah di Sumatera yang paling cepat menyiapkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). [ANTARA]
Baca 10 detik
  • Lampung memimpin percepatan penyiapan layanan gizi

  • Presiden Prabowo mempercepat target program Makan Bergizi Gratis

  • Program Makan Bergizi Gratis telah mendistribusikan 1,4 miliar porsi

SuaraLampung.id - Badan Gizi Nasional (BGN) menobatkan Lampung sebagai salah satu provinsi tercepat di Sumatera dalam menyiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pernyataan ini disampaikan Direktur Wilayah I Kedeputian Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Wahyu Widistyanta, saat berkunjung ke Bandar Lampung, Sabtu (8/11/2025). 

"Lampung termasuk yang paling cepat berakselerasi dalam menyiapkan SPPG. Selain Lampung, ada juga Aceh dan Sumatera Utara yang menunjukkan progres positif," ujar dia. 

Wahyu mengungkapkan, secara nasional, persiapan SPPG sudah mencapai 80 persen dari target yang dicanangkan. Angka ini mencakup SPPG yang sudah terbentuk maupun yang sedang dalam tahap persiapan operasional.

Semula, target penyiapan SPPG hanya 5.000 unit di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Namun, dengan tingginya antusiasme dan permintaan dari masyarakat, Presiden Prabowo mempercepat target ini.

"Bapak Presiden Prabowo mempercepat penyiapan SPPG dengan harapan di akhir tahun ini, seluruh penerima manfaat dapat menikmati program MBG," jelas Wahyu.

Ini berarti, puluhan ribu SPPG akan segera tersebar di berbagai daerah untuk memastikan gizi anak-anak terpenuhi.

Demi menjaga kualitas dan keamanan pangan, BGN tidak main-main. Wahyu menegaskan bahwa SPPG yang baru dibentuk harus memenuhi standar ketat.

"Bagi SPPG baru, selain harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), juga diwajibkan punya tukang masak yang bersertifikat," tegasnya.

Baca Juga: Nusantara Lampung FC Siap Menggebrak di Grup Neraka Liga Nusantara 2025/2026

Persyaratan ini memastikan bahwa makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga diolah secara higienis oleh tenaga profesional.

Data detail mengenai jumlah SPPG yang sudah terbentuk dan terus bertambah dapat dipantau melalui aplikasi khusus BGN.

Sejak diluncurkan, program Makan Bergizi Gratis telah mendistribusikan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan. Menariknya, Wahyu juga mengungkapkan bahwa permasalahan yang timbul dalam program MBG secara global sangatlah minim, hanya sekitar 0,01 persen.

"Dari 1,4 miliar porsi yang telah disediakan, persentase masalah itu tidak lebih dari 0,01 persen. Artinya, secara matematika, program ini masih sangat berhasil dengan berbagai upaya yang kami siapkan," pungkasnya. (ANTARA)

Load More