Setelah itu dilakukan pencarian dan ditemukan barang bukti senjata api yang digunakan Kopda B untuk menghabisi nyawa tiga polisi.
Menurut Eka Denpom lalu meminta berkoordinasi dengan Polda Lampung dan Polres Way Kanan meminta agar ada laporan secara resmi ke Denpom untuk melakukan tindakan hukum lebih lanjut pada 22 Maret 2025.
Lalu dua anggota polisi dari Polsek Negara Batin membuat laporan polisi ke Denpom tentang kasus penembakan dan kasus perjudian yang dilakukan Peltu YHL.
"Pada 23 Maret 2025, Dandim mengeluarkan surat penyerahan perkara untuk penyidikan dan penahanan sementara. Sehingga pada hari itu resmi kedua anggota itu menjadi tersangka," papar Eka.
Baca Juga: AKP Lusiyanto di Mata Tetangga dan Warga: Rajin Ibadah dan Suka Menolong
Eka membantah penetapan tersangka terhadap dua oknum TNI berjalan lambat. Menurut dia, pihaknya baru menerima laporan polisi resmi pada 22 Maret 2025. Lalu pada 23 Maret 2025, penyidik Denpom sudah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan.
"Sudah jelas cuma satu hari sebenarnya hanya kan kami untuk melakukan penyidikan harus ada laporan polisi. Maka di tanggal 21 kami koordinasi ke polda dan polres siapa yang membuat laporan karena kami akan mengusut dan mendapatkan barang bukti," ujarnya.
3. Pasal yang Dijerat
Eka mengatakan penyidik Denpom menjerat dua oknum TNI dengan pasal berbeda. Untuk Kopda B dijerat pasa pembunuhan berencana dan pembunuhan sedangkan Peltu YHL dijerat pasal perjudian.
"Kopda B disangkakakan pasal 340 jucto 338 sedangkan Peltu YHL disangkakan pasal 303 KUHP. Untuk Kopda B karena memiliki senjata pabrikan tetapi bukan organik itu akan dijerat UU Darurat," ujarnya.
Baca Juga: Isu Setoran Judi Sabung Ayam Picu Penembakan Polisi di Way Kanan? Kapolda Lampung Bereaksi Keras
Menurut Eka, kedua oknum TNI juga sudah dilakukan tes urine dan hasilnya negatif narkoba. Kini kedua tersangka telah ditahan di Denpom II/3 Lampung.
4. Pakai Senjata Rakitan
Mengenai senjata api yang digunakan Kopda B untuk menembak tiga anggota polisi, menurut Eka sudah dicek di Detasemen Peralatan (Denpal).
"Hasil pemeriksaan Denpal, senjata campuran spare part-nya. Larasnya adalah FNC tetapi yang lain-lainnya itu adalah SS-1. Patut diduga senjata ini adalah senjata rakitan karena bukan standar pabrik," ujarnya.
Namun untuk lebih jelasnya, Eka mengatakan, senjata api itu akan dicek ke Laboratorium Forensik Mabes Polri dan ke Pindad karena ada spare part dari SS-1.
5. Klarifikasi Uang Setoran
Berita Terkait
-
AKP Lusiyanto di Mata Tetangga dan Warga: Rajin Ibadah dan Suka Menolong
-
Isu Setoran Judi Sabung Ayam Picu Penembakan Polisi di Way Kanan? Kapolda Lampung Bereaksi Keras
-
3 Polisi Tewas di Arena Sabung Ayam di Way Kanan: 12 Selongsong Peluru Ditemukan di TKP
-
Dikenal 'Daerah Texas', Arena Sabung Ayam Lokasi Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
2 Oknum TNI Penembak 3 Polisi di Way Kanan Sudah Ditangkap, Ini Kata Kapolda Lampung
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
Terkini
-
BRI Andalkan AgenBRILink untuk Permodalan dan Akses UMKM
-
Dukungan BRI Buka Peluang Ekspor bagi Produsen Camilan Sehat Casa Grata
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta UMKM untuk Dorong Sektor Produksi
-
Tak Perlu Khawatir, BRI Tetap Layani Transaksi Saat Libur Panjang Tahun Baru Islam
-
BRI Raih Posisi Tertinggi sebagai Institusi Keuangan No.1 RI versi Fortune Southeast Asia 500