SuaraLampung.id - Peringatan Hari Ikan Nasional ke-10 yang dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di pesisir Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, mendapat kritikan dari tokoh nelayan.
Andi, tokoh nelayan Labuhan Maringgai, mengatakan, momen peringatan Hari Ikan Nasional seharusnya menyinggung mengenai nelayan yang kesulitan mendapat solar.
"Sudah satu Minggu ini nelayan kesulitan untuk mendapatkan solar, sehingga nelayan tidak bisa beraktivitas mencari ikan di tengah laut pesisir Lampung Timur," ujar Andi, Jumat (8/12/2023).
Menurut dia, bagaimana nelayan akan sejahtera, pasokan ikan berlimpah ketika faktanya untuk mendapatkan bahan bakar solar untuk kapal sulit.
Andi mengatakan, nelayan Lampung Timur masih jauh dari kesejahteraan sebab dari 1.900 nelayan yang ada 70 persennya adalah buruh bukan pemilik kapal.
"Artinya 70 persen buruh nelayan masih tergantung dengan pengusaha, karena tidak memiliki modal untuk memiliki kapal sendiri atau secara kelompok," terang Andi.
Untuk bisa memiliki kapal di bawah 6 GT dengan alat tangkap lengkap, Andi mengatakan, nelayan harus memiliki modal sebesar Rp125 juta.
Besarnya modal yang harus dimiliki membuat banyak nelayan memilih menjadi buruh nelayan dan bergantung dengan pengusaha. Andi juga mengkritik program Kartu Nelayan Berjaya dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
"Pak Gubernur tadi bilang katanya nelayan bisa pinjam Rp50 juta melalui program KUR menggunakan kartu nelayan berjaya, fakta di lapangan jauh dari kenyataan," kata tokoh dia.
Salam sambutan di Hari Ikan Nasional ke-10 di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Arinal menegaskan nelayan bisa meminjam dana Rp50 juta melalui program KUR.
"Nelayan yang punya kartu nelayan sejahtera bisa pinjam Rp50 juta tanpa menggunakan jaminan, tapi hanya untuk nelayan yang punya kartu nelayan sejahtera," terang Arinal Djunaidi.
Sementara itu Anggota DPR RI dari komisi IV Hanan A. Razak yang juga hadir dalam kegiatan hari ikan nasional, menyinggung terkait solar yang menjadi persoalan nelayan.
Politisi Partai Golkar tersebut mengatakan, akan mencarikan solusi dengan mendirikan Stasiun Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di setiap pesisir yang memiliki dermaga.
"Soal solar akan kami bicarakan jauh jauh hari dan rencana akan kami Bagun SPBN di setiap pesisir yang ada dermaganya," kata Hanan.
Kontributor : Agus Susanto
Berita Terkait
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
-
Nelayan Dumai Hadapi Perubahan Iklim dengan Teknologi PLTS dan Bioflok
-
Nelayan Menjerit! Akses Solar Subsidi Sulit, Aturan Baru Bahlil Bikin Tambah Susah?
-
Korban Kecelakaan Kapal di Korsel, Jenazah 2 WNI Telah Dipulangkan ke Pihak Keluarga
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Dua Anak Tewas Tenggelam di Kolam Ponpes di Lampung Timur
-
Perang Dagang AS Untungkan Lampung? Apindo Ungkap Peluang Baru
-
Warung Klasik Beringharjo Makin Dikenal Berkat Adanya Dukungan KUR BRI
-
Tak Dikasih Tahu Pola Kunci HP, Pria di Bandar Lampung Emosi Pukuli Istri Siri Sampai Bonyok
-
Drama Pilkada Lampung Timur: Istri Mantan Bupati Dipecat dari DPRD Usai Dukung Lawan Partainya