SuaraLampung.id - Nelayan pesisir Kabupaten Lampung Timur sudah satu bulan lebih mengalami kesulitan untuk mendapatkan garam, selain sulit harga garam mengalami kenaikan hingga 300 persen lebih.
Dampak dari susahnya untuk mendapatkan garam selain mengurangi produksi ikan asin dan teri asin juga berdampak satu nelayan di Lampung Timur menjadi korban penipuan hingga merugi puluhan juta.
Salah seorang pengusaha teri dan ikan asin warga Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur Sugiyanto mengatakan setiap satu pekan dirinya membutuhkan garam sebanyak 40 sak atau 2 ton garam.
Garam tersebut digunakan sebagai pengawet sekaligus untuk membuat ikan dan teri menjadi asin, namun sudah beberapa hari ini dirinya kesusahan mencari garam kalaupun ada harganya 300 ribu per sak ukuran 50 kilo.
"Sebelumnya hanya Rp90 ribu per sak ukuran 50 kilo, sekarang naik Rp300 ribu itupun susah mendapatkan garam," kata Sugianto.
Sementara itu, Yulianto warga Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, sudah lebih dari satu bulan kesusahan mencari garam, sementara dirinya setiap satu bulan perlu garam 5 ton.
Pengusaha tripang itu mengaku garam digunakan sebagai bahan pengawet dan sebagai penangkal jamur atau bakteri untuk tripang, Yulianto mengaku selain sulit garam mengalami kenaikan lebih dari 300 persen.
"Tadinya Rp90 ribu per sak sekarang Rp300 ribu naiknya lebih 300 persen, susah pula kami mendapatkannya," kata Yulianto.
Bahkan persoalan kelangkaan garam dimanfaatkan oleh dua orang warga Lampung Timur untuk menipu seorang nelayan hingga korban mengalami kerugian puluhan juta.
Seperti yang dikatakan Afdan seorang nelayan di Desa Sukorahayu itu mengalami kerugian 42 juta lebih, setelah tertipu oleh dua orang dengan modus bisa mencarikan garam sebanyak 10 ton dengan harga 4.100 per kilonya.
Karena dinilai murah dan mengingat untuk mendapatkan garam cukup sulit sehingga Afdan (korban) menyetujui penawaran dua pria dimaksud.
"Karena murah dan saya butuh garam sehingga saya menyetujui penawaran itu, dan saya mengirim uang ke rekening mereka Rp42.500.000," kata Afdan.
Karena merasa ditipu sehingga korban melapor ke Mapolsek Labuhan Maringgai, dengan beberapa bukti chat dalam WhatsApp dan bukti pengiriman uang.
Kapolsek Labuhan Maringgai Kompol Yusvin membenarkan bahwa seorang nelayan bernama Afdan telah melapor soal penipuan, dan polisi sudah menangkap kedua pelaku.
Kata Yusvin kedua pelaku tersebut inisial Wah (33) warga Desa Putra Aji II, Kecamatan Sukadana dan AA (29) warga Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu.
Berita Terkait
-
Bantu Kelompok Nelayan Kecil di Pangandaran Lewat Kolam Pemijahan Lele
-
Bantu Ekonomi Keluarga, Wanita Nelayan di Desa Wonoharjo Diajarkan Berwirausaha
-
ABK Nelayan Tenggelam di Perairan Tanjung Burung, Tim SAR Gabungan Maksimalkan Pencarian
-
2 Kapal Centrang asal Jateng Dibakar Nelayan di Kubu Raya
-
Perempuan Lebih Berisiko Hipertensi, Bisakah Ganti Garam Dengan MSG Jadi Solusi?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS