Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 10 Februari 2023 | 13:49 WIB
revitalisasi cagar budaya di Kota Metro. [ISTIMEWA]

SuaraLampung.id - Revitalisasi cagar budaya terus berkembang di Kota Metro, Provinsi Lampung selama tiga tahun terakhir. Mulai Rumah Informasi Sejarah (RIS) Dokterswoning, Museum Mini Santa Maria dan yang terbaru adalah Rumah Asisten Wedana Metro.

Lewat Sambatan atau gotong-royong warganya, Kota Metro adalah daerah pertama di Lampung yang memiliki Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Perda Cagar Budaya.

Oki Hajiansyah Wahab dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Metro menjelaskan selama tiga tahun terakhir partisipasi publik terhadap upaya revitalisasi cagar-cagar budaya di Kota Metro terus meningkat.

“Trennya terus positif pada 2021 revitalisasi RIS Metro komposisi partisipasi warga adalah 70 persen partisipasi warga luar Metro dan 30 persen Warga Metro, di Santa Maria komposisinya berubah 60 persen partisipasi Warga Metro dan 40 Persen warga luar Metro dan terakhir di Rumah Asisten Wedana Metro berubah drastis 90 persen berasal dari Warga Metro dan 10 persen berasal dari warga luar Metro, ini tentu perkembangan yang menggembirakan,”jelasnya.

Baca Juga: Diperiksa Satgas Anti Mafia Tanah Bareskrim Polri Bripka Madih Klaim Bawa Bukti Lengkap Satu Tas

Bentuk partisipasi warga sendiri berupa pikiran atau gagasan, desain, tenaga, dana , waktu hingga berbagai bentuk material seperti pasir, batu, semen batu alam, batu bata dan berbagai material lainnya.

Ia juga mengapresiasi peningkatan kesadaran dan partisipasi warga akan pentingnya pelestarian dan pemanfaatan cagar-cagar budaya sebagai ruang publik yang edukatif, rekreatif dan membawa kemanfaatan bagi masyarakat.

“Kami menyadari bahwa Metro tak memiliki destinasi alam, upaya membangun destinasi wisata buatan telah dicoba, karenanya kami optimis pengembangan destinasi wisata berbasis sejarah dan cagar budaya dan kreatifitas sumber daya manusia memiliki potensi untuk dikembangkan,”ungkapnya.

Arsitek perancang revitalisasi halaman Rumah Asisten Wedana Metro , Andi menjelaskan bahwa desain yang dikembangkan dari filosofis bahwa masa depan dibangun dari fondasi masa lalu.

“Hampir semua bahan yang ada di lokasi di daur ulang, digunakan kembali sebagai upaya efisiensi dan implementasi filosofi desain sendiri yang mendorong hadirnya ruang publik di cagar budaya sama dengan fungsi rumah asisten wedana sebagai ruang aktivitas publik saat pertama kali dibangun pada 1938,”jelasnya.

Baca Juga: Ajak Main ke Mall di Kota Medan, Polah Lucu Nahyan Buat Presiden Jokowi hingga Paspampres Kewalahan

Andi mengaku desain ini dibuatnya secara sukarela untuk mendukung revitalisasi rumah asisten wedana Metro yang digagas warga dan dimulai sejak 2 Januari 2023.

Menurutnya di dalam pekerjaan revitalisasi tahap 1 ini kami mengubah halaman yang tadinya dipenuhi rumput liar menjadi area publik dengan tribun, kamar mandi, panggung, mushola, lampu taman, ruang kegiatan dan pengerasan lantai.

“Selain itu dalam perkembangannya juga hadir partisipasi para seniman lewat mural, hanya tinggal ruang kegiatan yang rencananya akan dibangun paska kick off revitalisasi Rumah Asisten Wedana Metro pada 1 Maret 2023,”jelasnya.

Sebagai arsitek Andi mengaku terharu bahwa hanya dalam waktu 60 hari kerja pekerjaan yang dimulai dengan iuran dari belasan donatur sebesar Rp.15.000.000 kini bernilai lebih dari 200.000.000 dan melibatkan puluhan orang.

“Awalnya saya ragu tapi melihat optimisme kawan-kawan dalam waktu singkat berbagai dukungan dari berbagai kalangan terus berdatangan, apalagi waktu kerja bakti ngecor musola, puluhan orang ikut ada anak muda, orang tua dan mahasiswa, terharu saya”kenangnya.

Hingga saat ini pekerjaan revitalisasi tahap pertama menurut Andi telah mencapai 70 persen dan diharapkan selesai pada akhir bulan Februari. Tanah kosong penuh rumput liar setinggi manusia ini kini lewat sentuhan pengetahuan dan kerja sama telah mulai tampak berubah.

Terpisah Fanny Hasibuan dari BNI Metro yang juga ikut terlibat dalam revitalisasi cagar budaya di Kota Metro mengatakan bahwa sejarah dan cagar budaya di Kota Metro adalah modal yang dimiliki Metro sebagai sebuah kota untuk menghadirkan wisatawan ke Metro.

“Kami BNI sebagai salah satu bank BUMN mendukung inisiatif pengembangan cagar budaya di Kota Metro dan juga mengajak pihak swasta dan BUMN lainnya yang ada di Kota Metro untuk bersama-sama berkontribusi bagi kemajuan Kota Metro,”ujarnya.

Kick Off Revitalisasi Rumah Asisten Wedana

Kick Off Revitalisasi Rumah Asisten Wedana Metro sendiri rencanaya akan digelar pada 1 Maret 2023 dengan berbagai kegiatan.

“Kami namakan acara ini kick off bukan launching, kick off artinya penanda bahwa revitalisasi cagar budaya baru dimulai, karena bangunan utamanya belum sama sekali diperbaiki,ini penandas bahwa bila warga serius memulainya maka pemerintah tentu harus lebih serius, ”jelas Oki.

Ia menambahkan bahwa dalam Kick off tersebut juga akan diserahkan berbagai produk kepada Pemerintah Kota Metro.

“Ada buku hasil riset mahasiswa ITERA tentang penataan kawasan sejarah Metro, ada aplikasi yang berisi informasi soal sejarahm cagar budaya, ekonomi kreatif, penginapan, kuliner yangh dikembangkan oleh Gink Tecnology, ada desain arsitektur revitalisasi yang dibuat oleh Andi, ada film dokumenter terkait proses gotong-royong, ada mural sejarah yang kesemuanya merupakan kontribusi warga, komunitas dan sudah pasti tidak menggunakan APBD,” tegasnya,

Produk-produk tersebut menurutnya akan membantu Pemerintah Kota Metro melahirkan kebijakan , program dan politik anggaran yang lebih sistematis dalam proses revitalisasi baik kawasan sejarah maupun cagar-cagar budaya yang ada di Kota Metro.

“Kami memahami isu cagar budaya adalah isu yang baru berkembang tiga tahun terakhir dan Pemerintah membutuhkan banyak masukan dan dukungan.

Sementara itu Dewi Dari Bidang Cipta karya Dinas PUTR Kota Metro juga mengatakan pihaknya telah menganggarkan kajian untuk renovasi Rumah Asisten Wedana Metro.

“Tahun 2023 sudah dianggarakan dan akan segera dikerjakan, karena renovasi cagar budaya sesuai peraturan perundang-undangan harus dimulai dengan kajian,mudah-mudahan di Maret atau April kajian sudah bisa dikerjakan untuk nantinya bisa melihat seberapa besar anggaran yang diperlukan untuk perbaikan tersebut”jelasnya.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Metro Seprita mengatakan bahwa revitalisasi dilakukan tidak hanya dalam bangunan-bangunan fisik melainkan juga berbagai kegiatan telah disiapkan untuk mendukung gagasan revitalisasi ini.

“Tanggal 1-3 Maret 2023 selain menggelar kick off revitalisasi Rumah Asisten Wedana juga akaan digelar Lomba Cerdas Cermat (LCC) Permuseuman dan Kebudayaan se Kota Metro yang merupakan even tahunan yang telah berlangsung tiga tahun terakhir,” jelasnya.

Menurutnya penyelenggaraan LCC di cagar budaya adalah upaya mengenalkan cagar-cagar budaya yang ada di Kota Metro kepada kalangan pelajar dan milenial.

Sementara itu M. Riananda Pratama dari Metro Creative Production mengatakan pihaknya juga akan menggelar even fashion dan kuliner di Halaman Rumah Asisten Wedana Metro pada 5-19 Maret 2023 mendatang.

“Even di cagar budaya ini sendiri merupakan komitmen kami untuk mendukung revitalisasi cagar budaya sekaligus mengenalkan cagar budaya kepada masyarakat luas lewat berbagai even dan gelaran kreatif,”ungkapnya

Pamong Budaya Kota Metro Gusti Putu Anom Aribawa mengatakan dalam rangka pengembangan cagar-cagar budaya pihaknya juga tengah menyiapkan heritage tour.

“Heritage tour sendiri adalah pengembangan dari Walking tour yang telah ada yakni dengan menggunakan kendaraan dengan rute mengunjungi cagar-cagar budaya dan bangunan bersejarah yang ada di Kota Metro,” jelasnya.

Hal ini menurutnya adalah upaya untuk memudahkan para wisatawan dan juga siswa untuk mengenal sejarah kotanya dengan ditemani guide atau pemandu wisata

“Bentuknya masih kejutan nanti mudah-mudahan bisa dilihat di Kick Off , masih sederhana karena menyesuaikan kemampuan daerah dan akan dikembangkan terus kedepannya, paling tidak segera memulainya, sampai jumpa di Kick Off nanti”pungkasnya.

Load More